TABLOIDELEMEN.com – Kementerian Agama (Kemenag) telah meluncurkan gagasan kurikulum cinta yang bukan sekadar konsep abstrak.
Kurikulum cinta ini akan menerapkan pendekatan pendidikan holistik yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kasih sayang, toleransi, dan harmoni.
Dalam konteks masyarakat Indonesia yang multikultural dan beragam, konsep ini sangat relevan.
“Pendidikan agama yang seringkali hanya menekankan aspek normatif dan ritual harapannya dapat bergeser menjadi pembelajaran yang menumbuhkan nilai-nilai kemanusiaan,” kata Barsihannor, Dekan Fakultas Adab dan Humaniora di UIN Alauddin Makassar.
Guru Besar dalam bidang Ilmu Filsafat Islam ini mencontohkan, kurikulum cinta yang menjadi gagasan Kemenag fokusnya tidak hanya pada hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan.
Tetapi juga hubungan horizontal antar sesama manusia.
Serta nilai-nilai cinta dalam kurikulum ini mencakup cinta kepada keluarga, lingkungan, dan bangsa.
“Dengan pendekatan ini, harapannya masyarakat dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya taat beragama tetapi juga memiliki empati sosial yang tinggi,” katanya.
Ia menambahkan, implementasi kurikulum cinta juga merupakan respons terhadap berbagai tantangan social.
Seperti meningkatnya intoleransi, konflik berbasis agama, dan melemahnya nilai-nilai moral di kalangan generasi muda.
“Kemenag memahami bahwa kurikulum cinta adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan damai,” katanya.

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News