TABLOIDELEMEN.com – Komunitas Seni Wong Igiran akan menggelar sebuah pameran seni rupa di Studio Kodok Ngorek, Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu Minggu 7-8 Januari 2023
Pameran pertama komunitas Wong Igiran ini, mengambil tajuk “Jamu Tamba”, dimaksudkan bahwa pameran ini disuguhkan kepada khalayak sebagai Jamu untuk menjamu setiap pengunjung dengan keindahan-keindahan karya.
Pemilik Studio Kodok Ngorek, Andi Wahyudi mengatakan, dalam sejarahnya, di Jawa sendiri kata Jamu merupakan suguhan minuman yang terbuat dari berbagai macam umbi-umbian, daun-daunan, bunga, hingga rempah.
Jamu ini tersaji untuk para tamu istimewa yang bertujuan untuk menghilangkan rasa lelah para tamu selepas melakukan perjalanan jauh. Maka dikenal kata Perjamuan, Jamu selalu disuguhkan bersama dengan jamuan makan.
Nah, dengan pameran seni rupa ini, para penikmat seni akan mendapat Tamba atau obat melalui pengalaman artistik dan estetik yang didapat ketika berinteraksi dengan karya seni dalam pameran ini,” kata Andi Wahyudi yang juga Guru Seni Rupa di SMA Negeri 1 Bukateja.
Komunitas Wong Igiran
Ia menambahkan, Komunitas Wong Igiran ini terdiri dari 11 seniman. Anggotanya rerata bermukim di Kecamatan Mrebet, Bobotsari, dan sekitarnya di wilayah Kabupaten Purbalingga.
Pembentukan komunitas seni ini menjadi penting. Tujuannya sebagai rumah bersama untuk menempa diri, kekaryaan dan pengetahuan seni secara bersama-sama.
“Keberadaan sebuah komunitas seni semacam ini sangat penting untuk turut membentuk identitas sebuah daerah,” katanya.
Ia berharap, Komunitas Wong Igiran ini benar-benar menyiapkan gerakannya dalam kancah seni rupa kita, dengan kegiatan-kegiatannya.
Management sebuah kelompok dalam memperkenalkan karya-karya para perupa yang di dalamnya sepertinya ditekankan betul, sehingga tahapan yang meliputi Reseach, Organize, Timing, dan Commitment (ROTC), harus terus dibangun dan dikuasai.
Karena, kreativitas dalam mengaktualisasi diri, bukan sekedar move to dari total karya yang selalu ditampilkan, namun dari wacana yang diciptakan
“Sehingga dengan diharapkan semakin menggeliat dengan adanya change to dari pameran yang mereka selenggarakan,” katanya.
Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News
