Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Johan Arifin menyatakan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk knalpot after matket sangat penting.
SNI menjadi salah satu harapan para pengrajin knalpot di Purbalingga. Sebab, industri knalpot Purbalingga merupakan knalpot after market (handmade).
Oleh karena itu, upaya ini akan meningkatkan daya saing produk unggulan Purbalingga. Sekaligus meningkatkan citra produk dari selama ini yang dianggap sebagai produk non standar sehingga terkesan ilegal.
“Dari audensi dengan Kepala Kantor Layanan Teknis BSN di Bandung Jawa Barat, menunjukkan titik terang untuk bisa distandarisasi secara nasional,” kata Johan usai audensi yang dilakukan bersama Perwakilan Kememperin, Perwakilan Polres serta Perwakilan IKM Knalpot, Rabu (23 Februari 2022).
Johan mengatakan, untuk mengangkat daya saing IKM Knalpot salah satunya melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Universitas Diponegoro Semarang dan PT.Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Hal itu dilakukan agar program SNI Knalpot aftermarket ini bisa menjadi salah satu project yang dikerjasamakan.
Kepala Kantor Layanan Teknis BSN Bandung, Hardiles mengatakan sangat memungkinkan bila Purbalingga akan mengusulkan SNI khusus produk knalpotnya. BSN akan segera lakukan pembahasan internal untuk menyusun kajian spesifikasi komponen knalpot yang akan di SNI kan.
“Kajian akan dilakukan dengan melibatkan akademisi serta stakeholders lain yang terkait. Perwakilan dari Direktorat LMEA Kemenperin mengungkapkan siap untuk memberikan fasilitasi dan pendampingan agar proses sertifikasi ini berjalan dengan baik sehingga SNI nantinya benar-benar bisa dipakai dan diterapkan secara nasional,” katanya.

Bagi saya yang juga seorang ibu rumah tangga, menulis dapat dijadikan media terapi. Berbagi cerita, mengungkapkan emosi, meredakan stres, dan melepaskan kebosanan.
Baca update artikel lainnya di Google News