TABLOIDELEMEN.com – Sukses mengaspalkan Kijang Buaya di tahun 1977, Toyota kemudian meluncurkan Kijang Doyok sebagai generasi kedua Toyota Kijang pada tahun 1981 hingga 1986.
Nama “Doyok” terinpirasi dari sebuah komik terkenal pada era itu.
Kijang Doyok memiliki desain yang lebih modern daripada Kijang Buaya.
Mesin juga mengalami peningkatan performa, dengan kapasitas mesin yang berkisar antara 1.3 L hingga 1.5 L.
Pada generasi ini, karoseri mulai banyak menggarap Kijang Doyok untuk menjadi minibus atau mobil penumpang.
Seperti karoseri Nasmoco, Sika, Alfa, Super Patria, Patria, Mira, Mon Ami, Super Spirit, Spirit, Super Lion, Tama, Taruna, Tamara, Beta, Turangga, dan Targa GT.
Selain itu, Toyota mulai menambahkan fitur-fitur baru seperti AC dan perubahan pada transmisi dan sistem rem.
Setelah sukses dan berjaya di jalan raya Indonesia, Toyota Kijang terus melompat dan berlari menaklukan hati masyarakat Indonesia, berikut rangkuman perjalanan Toyota Kijhang dari berbagai sumber:
1.Kijang Super
Hadir pada tahun 1986 hingga 1996, Kijang Super menjadi Generasi ketiga Toyota Kijang.
Pada era ini, Kijang mengalami perubahan besar, tidak hanya sebagai kendaraan niaga tetapi juga sebagai kendaraan penumpang.
Mesinnya adalah 1.5 L 5K pada awalnya, tetapi kemudian berubah menjadi mesin 1.8 L 7K.
Kijang Super menandai era perubahan besar dalam sejarah Kijang di Indonesia.
Fokus pemasarannya beralih dari kendaraan niaga menjadi kendaraan keluarga.
Fitur-fitur modern mulai lengkap seperti Power Window dan Alloy Wheel.
Generasi ini pula makin mengukuhkan Toyota Kijang “memang tiada duanya”.
Dengan langkah penyempurnaan dari model MPV generasi pertama, Toyota Kijang generasi ketiga ini mampu terjual hingga 492.123 unit sejak peluncurunnya di tahun 1977 selama 10 tahun dari 1986-1996
Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News
