Predikat Sekolah Sehat dan Sekolah Berkarakter
Ia menambahkan, pencapaian predikat Sekolah Sehat untuk jenjang SMP dan Sekolah Berkarakter tingkat Purbalingga ini melalui proses membudayakan lingkungan sehat dan mengutamakan karakter dalam keseharian di sekolah.
BACA JUGA: Hari Guru Nasional 2022, Kemenag Angkat Tema ‘Berinovasi Mendidik Generasi’
“Jadi tidak serta merta terwujud budaya sehat dan berkarakter. Kami mempunyai visi Beriman, Bermutu, Berbudaya dan Ramah Lingkungan jadi program-program sekolah sebisa mungkin dilaksanakan untuk mewujudkan visi tersebut,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, Sekolah Sehat bertujuan untuk mewujudkan sekolah yang memiliki kondisi lingkungan belajar yang sehat baik jasmani maupun rohani, serta situasi sekolah yang bersih, indah, dan tertib.
BACA JUGA: PGRI Kabupaten Purbalingga Siap Sukseskan Gerakan Mageh Padha Sekolah
“Dengan meraih predikat Sekolah Sehat dan Sekolah Berkarakter ini, menjadi semangat dan ikhtiar kami untuk terus meningkatkan pelayanan kami kepada masyarakat di bidang pendidikan,” tutur Bambang Riadiyanto.
Koordinator 7K SMP Negeri 1 Mrebet, Hayah mengatakan, predikat Sekolah Sehat ini merupakan hasil perwujudan dari pembiasaan serta sarana dan prasarana kesehatan yang memadai.
Adanya kantin sehat, lingkungan yang sehat baik ruang kelas maupun taman sekolah juga kegiatan-kegiatan penyuluhan maupun sosialiasasi yang berkaitan kesehatan.
Sedangkan untuk Sekolah Berkarakter, pihaknya melalui dua tahap yaitu tahap penyisihan perwilayah kemudian tahap final.
“Dalam lomba tersebut lebih memfokuskan bagaimana penguatan karakter warga sekolah baik siswa, guru maupun kegiatan-kegiatan yang menunjang,” katanya.
Sebagai informasi, sekolah ini, dua tahun lalu juga meraih predikat Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Tengah akan mewakili Kabupaten Purbalingga untuk maju Lomba Sekolah Sehat tingkat Provinsi Jawa Tengah. (gst)

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News