Kenapa Bulan Purnama Super Bisa Pengaruhi Gelombang Tinggi Lautan?

Bulan Purnama Super Bisa Pengaruhi Gelombang Tinggi Lautan
Bulan Purnama Super Bisa Pengaruhi Gelombang Tinggi Lautan

Bulan Purnama Super

Bulan Purnama Super terjadi saat Bulan mengorbit sedikit lebih dekat ke Bumi daripada jarak rata-ratanya.

Sehingga, fase bulan purnama itu tampak sedikit lebih besar dan lebih terang dari biasanya.

Hal itu terjadi karena bulan memiliki orbit elips Bumi. Jarak terdekat (perigee) hingga terjauh (apogee) Bumi–Bulan dapat berkisar 363.400 hingga 405.500 kilometer.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan data Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), jarak Bumi–Bulan saat puncak sturgeon supermoon dini hari tadi adalah 357.528 km.

Tarik-menarik

Lembaga penerbangan dan antariksa AS (NASA) menjelaskan Bulan dan Bumi saling tarik-menarik satu sama lain.

Di Bumi, tarikan gravitasi Bulan menyebabkan lautan menonjol di kedua sisi yang paling dekat dengan Bulan dan sisi terjauh dari Bulan.

“Tonjolan [di lautan] ini menciptakan air pasang. Titik rendah adalah tempat surut terjadi,” kata lembaga.

NASA menyebut pasang naik dan pasang surut terjadi saat daratan Bumi berputar melalui tonjolan pasang surut yang diciptakan oleh tarikan gravitasi Bulan.

Dua kali dalam sebulan, ketika Bumi, Matahari, dan Bulan sejajar, NASA mengatakan kekuatan gravitasi Bulan bergabung untuk menghasilkan pasang yang sangat tinggi, yang disebut pasang musim semi, serta pasang surut yang sangat rendah di mana air telah dipindahkan.

Saat Matahari berada pada sudut yang tepat ke Bulan, terjadi pasang sedang, yang disebut pasang perbani.

Tonjolan pasang surut Bumi sebenarnya tidak sejajar persis dengan posisi Bulan.

Karena Bulan mengorbit ke arah yang sama dengan Bumi berputar.

Perlu waktu ekstra untuk titik mana pun di planet kita untuk berputar dan mencapai tepat di bawah Bulan.

“Ini berarti tonjolan air pasang tidak pernah sejajar langsung dengan Bulan, tetapi sedikit di depannya,” kata NASA.

Lembaga kelautan dan atmosfer AS (NOAA) mengungkapkan pasang surut gelombang di atas rata-rata terjadi sebulan sekali.

Hal itu terjadi saat Bulan berada pada titik paling dekat dengan Bumi (perigee).

Sekitar dua minggu kemudian, kata NOAA, saat bulan berada paling jauh dari Bumi (di apogee), gaya pasang surut bulan lebih kecil hingga kurang dari rata-rata.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *