Startegi Program D-2 Jalur Cepat
Wikan menyampaikan, Program Studi D-2 Jalur Cepat memungkinkan lulusan SMK yang sekolahnya bermitra dengan salah satu politeknik penerima SK D-2 jalur cepat dapat melanjutkan pendidikan pada jenjang perguruan tinggi dan menyelesaikannya dalam waktu yang lebih singkat.
Pasalnya, melalui penerapan sistem Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), maka masa studi siswa selama di SMK dapat sebagai kredit perkuliahan.
Baca Juga: Kuliah Kerja Nyata. 151 Mahasiswa Unsoed Disebar di Dua Kecamatan
“Secara total masa perkuliahan pada program D-2 Jalur Cepat terlaksana selama tiga semester atau satu semester lebih singkat daripada perkuliahan pada program D-2 Regular,” katanya
Ia mengatakan, komposisinya, satu semester perkuliahan di kelas untuk memahami teori dan konsep, dan dua semester berikutnya merupakan kegiatan magang di Industri,” jelas Wikan.
Dengan konsep ini, kata Wikan maka lulusan D-2 Jalur Cepat akan lebih kompeten dan berfokus pada keterampilan tertentu.
Sejak kelas satu, pengajaran siswa-siswa SMK yang bermitra dengan Prodi D-2 oleh tiga jenis guru yaitu guru SMK, dosen politeknik, dan praktisi dari dunia usaha dan industri.
“Nah, capaian pembelajaran selama di SMK tersebut akan setara 18 SKS oleh politeknik, sehingga bisa memangkas waktu pembelajaran dari empat semester menjadi tiga semester pada D-2 Jalur Cepat,” papar Wikan.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News