Keluarga Besar Marhaenis Purbalingga Ziarah ke Makam Bung Karno, Bupati Tiwi: Terus Kobarkan Semangat Juang

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi bersama Ketua Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Keluarga Besar Marhaenis (KBM) Purbalingga, Supriono sebelum pemberangkatan rombongan, di Pendopo Dipokusumo, Jum'at 28 Juni 2024. Foto: tabloidelemen.com_Mahendra Yudhi Krisnha
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi bersama Ketua Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Keluarga Besar Marhaenis (KBM) Purbalingga, Supriono sebelum pemberangkatan rombongan, di Pendopo Dipokusumo, Jum'at 28 Juni 2024. Foto: tabloidelemen.com_Mahendra Yudhi Krisnha

TABLOIDELEMEN.com – Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Keluarga Besar Marhaenis (KBM) Purbalingga menyelenggarakan Ziarah Kebangsaan ke makam sang proklamator Ir Sukarno di Blitar, Jawa Timur.

Kegiatan ini dalam rangka peringatan Bulan Bung Karno. Pemilihan Bulan Juni untuk ziarah ke makam Bung Karno merupakan waktu yang tepat.

Hal ini mengingat Ir Sukarno lahir dan wafat di Bulan Juni, serta di Bulan Juni pula Ir Sukarno mencetuskan gagasan ideologi Pancasila.

Bacaan Lainnya

“Semoga dengan hadirnya kita ke makam Bung Karno akan semakin menambah semangat kita untuk terus berjuang agar asas perjuangan Marhaenisme terus kita kobarkan di tengah-tengah tantangan bangsa saat ini,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi melepas rombongan, di Pendopo Dipokusumo, Jum’at 28 Juni 2024.

“Saya sempat terfikir agar Ziarah Kebangsaan yang inisiasinya dari KBM menjadi kegiatan rutin setiap tahun di Bulan Juni. Ke depan mungkin kita perlu mengajak tokoh masyarakat, termasuk tokoh NU dan Muhammadiyah, tidak hanya Keluarga Besar Marhaenis saja,” imbuhnya.

Tidak hanya ziarah ke makam Ir Sukarno, DPK KBM Purbalingga kali ini juga mengagendakan ziarah ke makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Jombang.

Bupati juga mengapresiasi, mengingat Presiden Ke-4 RI itu merupakan tokoh bangsa khususnya di dalam toleransi.

“Kita tahu Gus Dur salah satu tokoh bangsa yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, tidak hanya agama, tapi juga budaya, etnis, golongan. Semoga kita dapat memetik sejarah, merefleksikan semangat Gus Dur untuk kita junjung tinggi toleransi,” katanya.

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan