TABLOIDELEMEN.com – Kapolres Purbalingga AKBP Achmad Akbar mendorong para siswa SMK YPT 1 Purbalingga memahami perkembangan teknologi informasi.
“Siswa SMK YPT 1 Purbalingga yang masuk generasi Z wajib paham teknologi informasi. Termasuk penggunaan aplikasi-aplikasi terkini seperti AI,” kata AKBP Achmad Akbar saat melaksanakan pembinaan dan penyuluhan, di sekolahan itu Kamis 9 Oktober 2025.
Ia menjelaskan sifat-sifat Generasi Z dari aspek teknologi. Termasuk ketertarikan terhadap gerakan moral yang aspiratif seperti penandatangan petisi dan penggunaan tagar pada media sosial.
Lalu peristiwa unjuk rasa pada akhir Agustus 2025 yang terjadi di wilayah Kabupaten Purbalingga yang melibatkan Generasi Z.
Unjuk rasa menjadi tindakan anarkis oleh siswa yang melempari kantor kepolisian.
“Ke depan, kami berharap para siswa semua dapat menunjukan aura positif. Sehingga peristiwa anarkis oleh pelajar tersebut tidak terulang kembali di Kabupaten Purbalingga,” kata Kapolres.
AKBP Achmad Akbar menegaskan, Polres Purbalingga terbuka dengan saran dan masukan termasuk dari para siswa.
“Hal tersebut sebagai bahan untuk evaluasi dalam pelaksanaan tugas kepolisian,” katanya.
Kepala SMK YPT 1 Purbalingga, Churotip menyadari dalam pembentukan karakter siswa tidak bisa hanya oleh pihak sekolah.
“Oleh karena itu kerja sama dengan berbagai pihak termasuk kepolisian,” tuturnya.
Churotip berharap, melalui pembinaan ini bisa membentuk siswa kami lebih berkarakter.
“Selain itu bisa membawa pribadi dengan baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan sekitar tempat tinggalnya,” katanya.
Dalam kegiatan sejumlah pertanyaan dan masukan disampaikan oleh siswa. Diantaranya pertanyaan terkait tilang, pembuatan SIM, CCTV Lalu Lintas dan pemberantasan judi online (Judol).
Selain itu, masukan agar pihak kepolisian aktif dalam kegiatan pembinaan siswa mencegah aksi anarkis.
Kegiatan berlangsung interaktif, bagi siswa yang berani menyampaikan pertanyaan dan saran langsung mendapat hadiah menarik dari Polres Purbalingga.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News