Korps Lalu Lintas Kepolisian RI (Korlantas Polri) telah memberlakukan tilang elektronik alias Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) di jalan tol sejak 1 April 2022.
Ada dua pelanggaran dalam pemberlakuan tilang elektronik di jalan tol.
Pelanggaran pertama ada melebihi batas kecepatan maksimal dan pelanggaran kedua adalah kendaraan dengan muatan berlebih atau over dimension over loading (ODOL).
Bagi kendaraan yang melanggar batas kecepatan, akan kena sanksi berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Pasal 287 ayat 5.
Denda itu maksimalnya Rp 500.000 atau pidana kurungan paling lama dua bulan.
“Jika pengemudi menekan pedal gas terlalu dalam dan mobil sudah berjalan 120 kilometer per jam lebih, pasti ter-capture dan setelah terverifikasi, akan ada surat cinta untuk pelanggar membayar denda,” ucap Direktur Penegak Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanan melalui keterangan resmi
Bayar Denda tilang
Berdasarkan kamera pengawas, petugas kepolisian akan mengecek identitas kendaraan pelanggar dari electronic registration and identification (ERI) untuk memproses denda tilang elektronik.
Selanjutnya maksimal tiga hari setelah terjadi pelanggaran ETLE, polisi akan mengirim surat konfirmasi ke alamat pemilik kendaraan.
Surat konfirmasi e-tilang tersebut berisi rincian nama pemilik kendaraan, foto atau bukti pelanggaran tilang elektronik, jenis pasal pelanggaran, alamat pemilik, jenis kendaraan, dan masa berlaku kendaraan.

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News