Pondasi Baca Masyarakat di Perpustakaan Desa
Untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia biasa kita mulai dari sekolah agar kegemaran ke arah membaca sebagai bagian litersi dapat terwujud.
Dimulai dari sekolah, perpustakaan sebagai jantungnya sekolah sebagai pondasi kemampuan membaca.
Satu cara untuk mengembangkan budaya literasi dilingkungan masyarakat secara luas dengan memperkuat peran Perpustakaan Desa (Perpusdes).
Perpusdes kini sudah hadir di berbagai desa dengan koleksi ratusan judul buku sesuai karakteristik masyarakat setempat.
Koleksi buku di Perpusdes perlu sesuai dengan kondisi masyarakat setempat agar mereka mau mendekat ke perpustakaan.
Pasalnya, banyak ilmu praktis yang bisa didapatkan masyarakat di perpusdes dan bisa diaplikasikan langsung dalam kehidupan keseharian sehingga bisa menambah ilmu dan kesejahteraannya
“Di era globalisasi saat ini, literasi sangat penting bagi masyarakat, agar dapat memfilter berbagai informasi terutama informasi hoax yang ada di sosial media,” ungkap Jiah Palupi
Dari 239 Desa/ Kelurahan di Kabupaten Purbalingga, pada tahun 2018 sebanyak 73 perpusdes sudah berdiri dan telah dapat melayani masyarakat.
Di tahun 2019 mentargetkan pendirian perpusdes di 75 Desa. Tahun 2020 dan 2021 erdiri 91 perpusdes. Harapnya, masyarakat Purbalingga rajin untuk datang ke perpustakaan.
“Pendidikan tidak dapat berjalan jika tidak ada perpustakaan, begitu juga sebaliknya. Tingkatkan kualitas diri kita dalam dunia globalisasi saat ini,” ungkapnya.

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update artikel lainnya di Google News