TABLOIDELEMEN.com – Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Purbalingga (ITBMP) merancang kurikulumnya sebagai bagian dari solusi problematika di daerah.
BACA JUGA: Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Purbalingga (ITBMP) Berdiri. Ini Kata Bupati Purbalingga
Karena, sinergitas perguruan tinggi dan pemerintah daerah menjadi hal krusial dalam peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Purbalingga.
“Program studi di ITBMP tidak hanya akan menambah ilmu dan skill mahasiswa, akan tetapi juga menjadi jawaban tantangan pertumbuhan Kabupaten Purbalingga,” kata Rektor ITBMP, Dr. A.P Rudiyanto S.Pd M.Si saat audiensi bersama Bupati Purbalingga yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purbalingga di Ruang Rapat Bupati, Kamis 29 Desember 2022.
BACA JUGA: Satuan Pendidikan Bebas Diskriminasi, Mendikbudristek: Profil Pendidikan Pancasila
Rektor ITBMP bersama Ketua LPM, LPBP, LPPI dan Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru ITBMP, Kaprodi S1 Aktuaria, Kaprodi S1 Bisnis Digital dan Kaprodi S1 Perencanaan Wilayah dan Kota.
Rudiyanto mengapresiasi peran serta Pemkab Purbalingga dalam mendukung eksistensi Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Purbalingga.
BACA JUGA: LinkAja Gandeng Eduku Berikan Solusi Digital Bagi Tenaga Pendidik
“Kami berharap, kerjasama yang telah terjalin bisa terus berjalan serta meningkat, demi mewujudkan visi dan misi Pemkab Purbalingga,” kata Rudi.
Ketua PMB ITBMP, Bangkit Wismo berkata, ITBMP memiliki komitmen untuk menghadirkan kemudahan akses pendidikan tinggi bagi masyarakat Purbalingga melalui ITBMP.
Hal itu juga dilakukan, demi mendukung upaya pemerintah dalam peningkatan IPM di Kota Perwira.
“Akan banyak kemudahanbagi calon mahasiswa ketika mendaftarkan diri di ITBMP. Karena bagaimanapun ITBMP adalah kampusnya wong Purbalingga,” kata Bangkit.
Kurikulum yang menjawab Kebutuhan
Ketua Program Studi S1 Aktuaria, Bayun Matsaany S.Stat M.Sc menyebut, prodi S1 Aktuaria belum populer, tetapi prodi ini sangat prospektif.
“Lulusan Aktuaria sangat dibutuhkan di BUMN, pemerintah kabupaten bahkan BUMDes. Karena, kajian prodi S1 Aktuaria ini terkait managemen risiko keuangan,” kata Bayun.
Ketua Program Studi S1 Perencana Wilayah dan Kota, Ahmad Amri Nur ST MT mengatakan lulusan S1 PWK selalu dibutuhkan seiring pertumbuhan wilayah dan digitalisasi desa.
“Kurikulum S1 PWK di ITBMP selaras dengan visi Bupati Purbalingga mengenai digitalisasi desa,” kata Amri.
Ketua Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purbalingga, Tri Gunawan Setiyadi menyebut hadirnya ITBMP penting bagi peningkatan IPM di Kabupaten Purbalingga.
Karena, IPM dari dunia pendidikan di Purbalingga memang masih sangat rendah. “Adanya perguruan tinggi di Purbalingga itu sangat bagus,” kata Tri Gunawan.
Membangun Kerjasama dengan ITBMP
Program studi S1 Aktuaria dan S1 Perencanaan Wilayah dan Kota sangat penting bagi Kota Perwira. Baik pemerintah kabupaten higgga pemerintah desa.
Karena, Pemkab Purbalingga sedang memperkuat transparansi anggaran dan digitalisasi.
Prodi S1 Aktuaria penting bagi pemdes yang mengelola dana desa hingga Rp 1 Milyar, sedangkan S1 Perencanaan Wilayah dan Kota berkaitan dengan dokumen perencanaan.
Tri Gunawan akan melakukan diskusi lanjutan dengan Bupati Purbalingga mengenai realisasi kerjasama dengan Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Purbalingga.

Bagi saya yang juga seorang ibu rumah tangga, menulis dapat dijadikan media terapi. Berbagi cerita, mengungkapkan emosi, meredakan stres, dan melepaskan kebosanan.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News