TABLOIDELEMEN.com – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) akan memulai langkah awal dengan mengintegrasikan pembelajaran coding dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di sekolah-sekolah.
Rancangan pendekatan itu agar anak-anak dapat mengenal sains dan teknologi, membangun kemampuan berpikir kritis, dan memahami cara memanfaatkan teknologi secara bijak.
“Anak-anak perlu mendapat pembelajaran bagaimana mengelompokkan informasi dan mengenal diri mereka melalui pendekatan-pendekatan sederhana,” kata Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, M. Muchlas Rowi dalam laman Kemendikbud
Muchlas memaparkan bahwa berdasarkan data dari World Economic Forum, Artificial Intelligence menempati posisi kedelapan dalam teknologi yang akan bermanfaat dalam organisasi pada tahun 2023-2027.
Data tersebut menunjukkan presentase sebesar 74,9% pekerjaan yang bersifat rutin akan semakin terotomatisasi oleh AI.
Hal ini menciptakan peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia untuk mencetak tenaga kerja yang siap bersaing secara global.
Sedangkan arah pembelajaran coding dan AI pada tingkat SMK terfokus pada penguasaan teknologi ini untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM).
Tentunya untuk menjadi tenaga kerja yang relevan dengan kebutuhan industri masa depan
“Dalam Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Yakni memperkuat pembangunan SDM melalui peningkatan kualitas pendidikan, sains, dan teknologi,” tegasnya.
Ia menyakini, pengembangan AI di Indonesia memainkan peran kunci dalam mencapai tujuan ini.
Data dari Writers Buddy Report tahun 2022-2023 tercatat bahwa Indonesia menempati posisi ketiga sebagai negara dengan pengguna AI terbanyak.
“Pencapaian ini menunjukkan betapa besar potensi pengguna AI di Indonesia, yang dapat menjadi pendorong penting dalam mewujudkan sumber daya manusia (SDM) unggul,” lanjut Muchlas.
Selain itu lanjut Muchlas, data lain juga menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara paling optimis dengan AI.
Survei Artificial Intelligence Index Report 2024 oleh Stanford University, menunjukkan bahwa orang Indonesia termasuk yang paling optimis di dunia terhadap teknologi AI.
Optimisme ini mengindikasikan bahwa masyarakat Indonesia melihat potensi besar yang dimiliki AI dalam meningkatkan berbagai aspek kehidupan.
Langkah Anak Indonesia Bertumbuh Melek Teknologi
Tingginya adopsi dan optimisme terhadap AI dengan dengan bertambah banyaknya talenta pengembang perangkat lunak, menciptakan peluang besar bagi Indonesia.
Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan potensi ini, perlu peningkatan keterampilan, dan pelatihan teknologi berkelanjutan
“Serta pemerataan akses teknologi dalam dunia pendidikan. Hal ini penting untuk menciptakan SDM yang benar-benar siap bersaing,” katanya.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News