Ini Alasan Penulis Perempuan Purbalingga Luncurkan Buku Antalogi Puisi “Potret Diri”

buku
buku

Mengasah mata hati

Menulis puisi menurutnya, menulis puisi ibarat mengasah mata hati dengan mengangkat hal-hal yang luput dari pandangan orang lain.

Puisi juga merupakan seni yang melatih kepekaan mata bathinnya yang berdampak positif, khususnya bagi para guru guna membentuk karakter anak didiknya. Kedepan dia berharap, para perempuan mau dan mampu berkarya melalui sentuhan pena.

“Kedepan bukan hanya puisi namun bisa berbentuk cerpen atau geguritan. Kami yakin, para perempuan mampu menuangkan ide aktualisasi hak yang pada intinya kesetaraan gender di segala bidang melalui tulisan. Kita adalah penghuni kamar bersalin yang menciptakan peradaban,” katanya.

Bacaan Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *