Industri Batik
Keberadaan batik di Purbalingga konon sudah ada saat masa Perang Diponegoro, Industri ini berlangsung secara turun temurun. Hingga tahun 2018 Purbalingga memiliki 6 sentra batik tulis yaitu Limbasari, Tlagayasa, Degan , Galuh, Kalimanah, dan Karagmoncol.
Batik tulis Purbalingga memiliki ciri khas sendiri sebagai identitas yang mempunyai pola lebih ekspresif dan berani menampilkan warna yang cerah.
Baca Juga : Ini Kendaraan yang Dapat Prioritas Boleh Lewat Saat One Way Mudik Lebaran 2022
Industri Irus Glugu dan Batok Kelapa
Industri ini sudah ada sejak tahun 1966, awalnya hanya ada di rumah-rumah penduduk. Namun sekitar tahun 1986 yang tadinya individu menjadi kelompok, karena Pemerintah memberikan lahan dan di buat gedung untuk Showroom.
Industri ini mampu memproduksi lebih dari 30 hasil produk, antara lain irus, centong, cobek, ulekan, celengan, gelas, ceret dan lainn-lain
Produk tersebut umumnya di buat dari limbah Kayu Klandingan, Kayu Glugu dan Limbah Batok Kelapa.
Baca Juga : Jangan Pernah Buntuti Ambulans untuk Terobos Macet, Bisa Picu Kecelakaan Beruntun!
(SISWA MAGANG DARI SMK N 1 BUKATEJA)

Pelajar Pratik Kerja Industri (Prakerin) dari SMK Negeri 1 Bukateja, Klas 12 Multimedia 1.
Kawan terbaik adalah pengalaman menulis. Butuh keberanian untuk mengawali menulis dan menjaga semangat itu tetap ada.