Sarman merinci bahwa BLT yang bagikam tersebut memang berjumlah Rp 600 ribu yakni Rp 300 ribu merupakan BLT BBM , dan yang Rp 200 ribu adalah bantuam sembako.
“Saya maklum sama yang nulis di medsos di grup Komunitas Anak Wangon yang menyebutkan BLT dipotong, karena saya yakin Dia tidak paham jenis BLT nya,”katanya.
Kades Sarman hanya menyayangkan, namun menyarankan agat teliti dan ketahui dulu sebelum membuat postingan di medsos sehingga tidak membuat resah warga dan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.
“Teliti dan pelajari dulu sebelum posting di medsos, biar tidak jadi bumerang, toh yang membagikan juga bukan petugas dari desa, tetapi dari yang berwenang membagikan,”terangnya.
Sementara pihak Kecamatan Wangon melalui Sekcam Suyanto menjelaskan bahwa apa yang disampaikan di medsos tidak benar.
Dijelaskan, rincian penerimaan BLT BBM Rp 150 ribu x 2 bulan = Rp 300 ribu dari September dan Oktober dan ditambah program sembako Rp 200 ribu jadi total pembagian Rp 500 ribu,-
Desa Randegan total penerima sebanyak 1424 KPM pembagian hari Sabtu tanggal 10 september 2022 dimulai dari jam 09.00 hingga 17.00 WIB, dan yang membagikan dari petugas Kantor Pos.
“Rincian dan jumlah itu juga sesuai dengan surat yang dikeluarkan oleh Dinsospermades Kaputen Banyumas tanggal 8 September 2022.
“Jadi kabar yang ditulis oleh akun Endah Oktavia dan beberapa medsos lain itu keliru,”pungkasnya.

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update artikel lainnya di Google News