Hari AIDS 2022 di Indonesia, Satukan Langkah Cegah HIV, Semua Setara Akhiri AIDS

Hari AIDS 2022 di Indonesia, Satukan Langkah Cegah HIV, Semua Setara Akhiri AIDS
Hari AIDS 2022 di Indonesia, Satukan Langkah Cegah HIV, Semua Setara Akhiri AIDS

TABLOIDELEMEN.com – 1 Desember, masyarakat Indonesia ikut memperingati Hari AIDS .

Tema nasional yang diambil adalah Satukan Langkah Cegah HIV, Semua Setara Akhiri AIDS.

Tema itu mendampangi tema peringatan Hari AIDS Sedunia 2022 yakni “Equalize” atau “Menyetarakan”.

Bacaan Lainnya

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Imran Pambudi menjelaskan, tema ini untuk mengajak semua pihak mengulurkan tangan, bergerak bersama

“Sebagai kekuatan terbesar untuk mengakhiri AIDS di Indonesia. Tentunya dengan mengusung kesetaraan bagi semua, khususnya perempuan, anak, dan remaja,” katanya.

Data Kasus AIDS di Indonesia

Berdasarkan data modeling AEM, Kemenkes memperkirakan pada 2021, ada sekitar 526.841 orang hidup dengan HIV dengan estimasi kasus baru sebanyak 27.000 kasus.

Sebanyak 40 persen dari kasus infeksi baru tersebut terjadi pada perempuan.

Kemenkes telah melakukan upaya penanggulangan HIV-AIDS dengan menempuh jalur cepat 95-95-95.

Artinya, mencapai target indikator 95 persen estimasi Orang Dengan HIV (ODHIV) diketahui status HIV-nya, 95 persen ODHIV diobati, dan 95 persen ODHIV yang diobati mengalami supresi virus.

Namun, kata Imran, menurut data 2018-2022, capaian target tersebut khususnya pada perempuan, anak dan remaja masih belum optimal.

Pasalnya, baru 79 persen ODHIV di Indonesia yang mengetahui status HIV-nya. Selain itu, baru 41 persen ODHIV yang diobati dan 16 persen ODHIV yang diobati mengalami supresi virus.

Sementara itu,

Imran menerangkan penyebabnya ratusan kasus ini beragam mulai dari pandemi Covid-19, retensi pengobatan ARV yang rendah

Adanya ketidaksetaraan dalam layanan HIV, serta masih dirasakannya stigma dan diskriminasi yang berawal dari kurangnya pengetahuan masyarakat tentang HIV-AIDS.

“Hal ini menunjukkan bahwa upaya pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak masih memerlukan penguatan,” tegasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *