Tari Kolosal ‘Gumregah’
Koordinator Wilayah (Korwil) Dindikbud Kecamatan Kertanegara, Sasno menambahkan, ratusan penari ini menampilkan keindahan gerak tari dan musik gamelan yang menggambarkan ajakan moral agar terus bangkit dan bersemangat.
“Istilah sekarang itu sat-set atau cekat-ceket (bergerak cepat). Tentunya untuk semuanya. Karena sesungguhnya bergerak cepat itu menjadi poin penting dari semangat kurikulum merdeka,” katanya
Dalam upacara Hardiknas itu, Dyah Hayuning Pratiwi menjadi Inspektur Upacara membacakan pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim.
Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim menekankan, para guru sekarang berlomba-lomba untuk berbagi dan berkarya dengan hadirnya platform Merdeka Mengajar.
Selain itu, guru-guru yang dulu terikat berbagai peraturan yang kaku sekarang lebih bebas berinovasi di kelas dengan hadirnya Kurikulum Merdeka.
“Pada jenjang perguruan tinggi, adik – adik mahasiswa yang dulu hanya belajar teori di dalam kelas sekarang bisa melanglang buana mencari pengetahuan dan pengalaman di luar kampus dengan hadirnya program – program Kampus Merdeka,” lanjutnya.

Bagi saya yang juga seorang ibu rumah tangga, menulis dapat dijadikan media terapi. Berbagi cerita, mengungkapkan emosi, meredakan stres, dan melepaskan kebosanan.
Baca update artikel lainnya di Google News