Ketiga, Ia merekomendasikan melanjutkan kebijakan-kebijakan untuk Pondok Pesantren, madrasah Diniyah, TPQ dan Dewan Asatidz yang sudah berjalan dengan baik.
Keempat, Bupati menginstruksikan agar perusahaan memberikan pembinaan rohani kepada karyawan.
“Kelima, Pemkab Purbalingga memberi fasilitas Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) dan Puskesmas Keliling ke Pondok-pondok Pesantren agar santri terlayani fasilitas kesehatannya,” katanya.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyatakan siap menerima masukan-masukan dari para ulama hasil Halaqoh kali ini.
Ia mengakui, kasus perceraian masih ada di Purbalingga salah satunya disebabkan banyaknya serapan tenaga kerja wanita ketimbang pria di Purbalingga.
“Kami akan berkoordinasi dengan Kemenag dan Pengadilan Agama untuk bekerjasama dengan dinas terkait untuk memberikan penyuluhan,” katanya.
Sedangkan terkait masalah fasilitas ibadah di perusahaan-perusahaan, Bupati akan menginstruksikan kepada Dinas Tenaga Kerja (Dinaker) untuk menindaklanjuti secara teknis.
“Atau juga imbauan melalui Surat Edaran Bupati,” tegasnya.

Menulis itu tidak selalu dengan paragraf-paragraf yang panjang. Menulislah tentang perasaan kita dan tentang apa yang ada dipikiran kita. Tanpa tersadar, kita sesungguhnya telah menulis.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News