Gus Yasin Minta Mahasiswa Hindari Polarisasi, Harus Merawat Guyub Rukun Masyarakat

Gus Yasin saat memberikan sambutan dalam acara Pelantikan dan Stadium General Dewan Eksekutif Mahasiswa dan Senat Mahasiswa UIN Walisongo Semarang tahun 2023 di Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo
Gus Yasin saat memberikan sambutan dalam acara Pelantikan dan Stadium General Dewan Eksekutif Mahasiswa dan Senat Mahasiswa UIN Walisongo Semarang tahun 2023 di Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo

TABLOIDELEMEN.com – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) mengimbau agar mahasiswa terus merawat guyub rukun masyarakat.

Karena, kerukunan dapat meminimalisir gesekan dan polarisasi yang berpotensi memecah belah masyarakat.

“Polarisasi, berpotensi muncul dari berbagai sumber, misalnya dari agama, suku, atau kelompok,” tegas Gus Yasin usai menghadiri Pelantikan dan Stadium General Dewan Eksekutif Mahasiswa dan Senat Mahasiswa UIN Walisongo Semarang tahun 2023 di Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo.

Bacaan Lainnya

Gus Yasin menegaskan, di Jateng sendiri untuk polarisasi agama, suku, kelompok, itu sampai saat ini masih bisa kita patahkan

Karena, kebersamaan masyarakat dan kedewasaan masyarakat, khususnya para mahasiswa yang ada di Jateng ini bersama-sama untuk tidak mempertajam, memperuncing polarisasi

“Saat ini alhamdulillah Jateng aman,” tuturnya

Trik untuk menekan polarisasi, menurut Gus Yasin kuncinya adalah kedewasaan. Kedewasaan baik dalam berpikir maupun bertindak.

Dia menyebutkan contoh, apabila terjadi polarisasi dari aspek agama, maka masyarakat yang sudah dewasa dalam berpikir maupun bertindak, pasti akan mencari informasi yang valid dan mengecek track recordnya, hingga bisa menemukan kesimpulan.

“Saya rasa masyarakat Jawa Tengah sudah dewasa dalam bersikap, menyikapi, menekan supaya polarisasi tidak muncul,” ujarnya

Gus Yasin menambahkan, Jawa Tengah juga memiliki Rumah Kebangsaan yang beranggotakan tujuh Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP).

Antara lain HMI, KAMMI, PMII dan GMNI. Aktivitas mereka adalah membuat gerakan-gerakan positif yang masif dan memberikan edukasi kepada masyarakat, supaya bisa menekan polarisasi.

“Ini harus kita gelorakan lagi. Kita sering kunjungi, sering-sering diskusi di sana. Apa-apa yang menjadi kekurangan atau kelebihan kita bahas, dan kita carikan solusi. Itu yang penting,” katanya.

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *