Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Akan Izinkan Kades Bisa Geser Bantuan untuk Tangani Kemiskinan Ekstrem

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan arahan percepatan penanganan kemiskinan ekstrem untuk Kabupaten Grobogan dan Demak di Kantor Desa Mlilir, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Rabu 25 Januari 2023.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan arahan percepatan penanganan kemiskinan ekstrem untuk Kabupaten Grobogan dan Demak di Kantor Desa Mlilir, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Rabu 25 Januari 2023.

TABLOIDELEMEN.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan mengizinkan Kepala Desa menggeser alokasi bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk penanganan kemiskinan ekstrem

“Tentu saja penggeseran alokasi bantuan harus disertai dengan data atau target sasaran yang pasti,” kata Ganjar usai memberikan arahan percepatan penanganan kemiskinan ekstrem untuk Kabupaten Grobogan dan Demak di Kantor Desa Mlilir, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Rabu 25 Januari 2023.

Ganjar menyampaikan, penanganan kemiskinan ekstrem itu sesuai dengan arahan presiden beberapa waktu lalu, di mana penanganan kemiskinan ekstrem di Indonesia harus selesai pada 2024.

“Saya lebih mendorong penanganan kemiskinan ekstrem. jadi, bantuannya boleh digeser ke sana. Umpamanya, bantuan dari provinsi mau dipakai untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem ini nanti akan saya izinkan,” katanya

Di sisi lain, Politikus PDI Perjuangan ini memberikan tanggung jawab kepada para kepala desa dan juga tim percepatan kemiskinan untuk menuntaskan kemiskinan ekstrem.

Bacaan Lainnya
 Promo Laptop 2025

Untuk itu sekitar 99 perwakilan kepala desa dari Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Demak, 35 camat.

“Hari ini kita coba selesaikan untuk penanganan sampai ke level mikro. Mikronya ada di mana? Ada di desa. Ketika kemarin kami sudah mencoba untuk mengambil data yang ada di Pemalang sama Brebes, hari ini Grobogan dan Demak,” katanya

“Sehingga, kami minta perhatian kawan-kawan kades untuk mendata. Satu minggu ini mereka mau mendata, camat-camat nanti akan mensupervisi dan nanti akan dikompilasi di kabupaten. Jadi, di Kabupaten Demak maupun Grobogan nanti akan menyiapkan,” kata Ganjar.

Setelah data riil kemiskinan ekstrem didapat dan terverifikasi, maka program penyelesaian harus langsung segera dilaksanakan.

Sejauh ini pemerintah Kabupaten Grobogan dan Demak sudah mempunyai sejumlah program penanganan kemiskinan sampai tingkat desa.

Namun tidak sampai di situ saja, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga akan turun tangan memberikan bantuan termasuk mencarikan sumber dana lainnya.

“Tapi tidak akan selesai di situ, pasti mereka akan berat maka kita akan carikan seperti Baznas. Rakor BAZNAS kemarin juga sudah setuju bahwa pentasarufan dari BAZNAS ini juga diarahkan untuk penanggulangan kemiskinan. Ini contoh saja. CSR juga kita dorong,” ungkapnya.

Saat ini, Pemprov Jateng melalui Dinas Tenaga Kerja mulai memetakan dan mengajak perusahaan pada masing-masing daerah, untuk menerima pekerja dari keluarga miskin, khususnya miskin ekstrem.

Setidaknya di Kabupaten Demak dan Grobogan ada lebih dari 20 perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja dengan kualifikasi yang sesuai untuk penanganan kemiskinan ekstrem.

“Kalau butuh pelatihan, pemerintah siap untuk memfasilitasi. Tapi kalau mereka butuh yang unskill lalu mereka mau training sendiri itu juga lebih baik. Jadi mereka bisa mendapatkan tambahan sehingga dari strategi pengeluarannya nanti akan terpenuhi. Ini yang sedang kita siapkan,” jelas Ganjar.

 

 

Pos terkait

 Promo Laptop 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *