Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) meresmikan Gombang Leleson atau Goles menjadi wahana baru di objek wisata Owabong Waterpark,
Wahana atraksi air baru ini telah untuk menyambut para wisatawan maupun pemudik yang berkunjung.
Plt Direktur Perumda Owabong, Eko Susilo mengungkapkan, wahana baru ‘Goles’ ini berupa jumping slide dan track slide. Jumping slide terdiri dari 2 tower luncur.
Tower pertama setinggi 12 meter dan yang kedua 6 meter dengan panjang lintasan kurang lebih 18 meter. Sedangkan track slide memiliki panjang lintasan 22 meter.
“Keunikannya yang jumping slide, jadi setelah orang meluncur sensasinya itu pas jatuhnya seperti orang melompat. Kalau yang track slide itu bisa digunakan untuk anak-anak,” katanya.
Sedangkan kolam jumping slide ini berukuran 1 x 14 meter dan kedalaman 2 meter. Dengan demikian jumping slide ini khusus mereka yang sudah bisa berenang.
“Ini mungkin juga di Jawa Tengah baru ada jumping slide seperti ini di Purbalingga,” katanya.
Ia menjelaskan, nama Gombang Leleson ini memiliki arti Gombang yang mengambil dari nama mata air setempat yang bernama ‘Naga Gombang’ yang tidak pernah kering dan selalu mengalir.
Sedangkan Leleson adalah nama wahana yang sudah ada di Owabong Waterpark sebelumnya yang meliputi kolam air hangat, kolam terapi ikan, dan sebagainya.
Bupati Tiwi mengungkapkan, sudah 2 tahun Perumda Owabong tidak menyetorkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) selama pandemi Covid-19.
Oleh karenanya Bupati berharap tahun ini menjadi tahun kebangkitan pariwisata dan kebangkitan Owabong.
“Tetap optimis, tetap semangat karena apapun perlu ada langkah kreatif, perlu langkah inovasi, dan hari ini langkah tersebut untuk meningkatkan pendapatan Perumda Owabong. Ini suatu hal yang bagus. Mudah-mudahan ini jadi daya tarik wisatawan termasuk para pemudik,” ungkap Bupati.
Bupati berpesan, Owabong sebagai objek wisata buatan tetap harus memperhatikan sisi safety dan standard operational procedure (SOP)
“Hal ini tentunya untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan,” katanya

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News