TABLOIDELEMEN.com – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Banjarnegara menyelenggarakan Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB), Senin 21 November 2022, di Balai Budaya Banjarnegara
Sebanyak 136 mahasiswa – mahasiswi dari STIMIK Tunas Bangsa, Politeknik dan STIE Taman Siswa Banjarnegara mengikuti Kelas Kesadaran Pra PPAB,
Ketua Panitia PPAB Dewi Setia Yuliarti menyampaikan kegiatan dilaksanakan sehari diawali upacara pembukaan dan diakhiri dengan dan penutupan.
“Alhamdulillah, kegiatan berjalan lancar. Para peserta begitu antusias mengikuti pemaparan atau materi Kelas Kesadaran yang meliputi Marhaenisme, Kesarinahan, ke GMNI an, dan Pejuang Pemikir-Pemikir Pejuang,” katanya.
Kelas Kesadaran

Menurutnya, Kelas Kesadaran Pra PPAB GMNI Banjarnegara merupakan awal kegiatan, selanjutnya menunggu pemantapan yang akan dilaksanakan pada 4 Desember 2022 di Pendapa Dipayudha Adigraha Banjarnegara.
Ketua PA GMNI Banjarnegara Wahju DJatmika Al BS SE saat acara penutupan menyampaikan selamat kepada peserta Kelas Kesadaran PPAB GMNI Banjarnegara.
Disampaikan Wahju DJatmika, bahwa Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dikenal sebagai organisasi gerakan berwatak nasionalis dan berazaskan Marhaenisme.
Azas Marhaenismeyaitu Sosio Nasionalisme, Sosio Demokrasi, dan Ketuhanan Yang Maha Esa. sementara Motto perjuangan GMNI adalah Pejuang Pemikir – Pemikir Pejuang .
Yang memiliki arti Pejuang Rakyat yang selalu memikirkan perjuangan dan kelanjutan perjuangannya dan pemikir (intelektual) yang selalu mengabdikan ilmunya untuk perjuangan rakyat sepenuhnya.
GMNI organisasi kader
GMNI sebagai organisasi kader dan organisasi perjuangan kata Wahju DJatmika bertujuan mendidik kader bangsa dalam mewujudkan Sosialisme Indonesia berdasarkan Pancasila 1 Juni 1945 UUD 1945.
Akan kemana GMNI?, Sebagai organisasi perjuangan lanjut Wahju, maka setiap kader GMNI tidak saja dituntut berjuang dan berpihak pada kepentingan rakyat.
Akan tetapi sekaligus berjuang bersama-sama rakyat untuk melawan segala macam bentuk penindasan yang diakibatkan oleh sistem kapitalisme, imperialisme, kolonialisme dan feodalisme.
Satu lagi yang perlu dipahami, bahwa GMNI adalah organisasi yang bersifat Independen artinya secara organisatoris GMNI tidak berafiliasi kepada salah satu kekuatan politik tertentu.
“Namun secara personal kader GMNI bebas menyalurkan aspirasi politiknya pada kekuatan sosial politik apapun,” jelas Wahju DJatmika Al BS SE, Ketua PA GMNI Banjarnegara.

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update artikel lainnya di Google News