TABLOIDELEMEN.com – Gihbah digital jangan sampai menjadi budaya di Muhammadiyah.
Karena, Ghibah digital itu dosanya murakkab
BACA JUGA: SMP UMP Tawarkan Tiga Program Unggulan, Daftar Gelombang Pertama Dapat Keringanan
“Jangan sampai nanti banyak bersliweran di grup-grup whatsapp menjelekkan orang lain. Jangan sampai nanti ada yang namanya ghibah digital. Jadi orang ghibah dengan menggunakan teknologi digital. Ghibah digital itu tidak boleh,” kata Sekertaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti saat menjadi narasumber dalam acara Tabligh Akbar yang di Gedung Ukhuwah Islamiyah Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)
Menurutnya, karena ketika orang mengirimkan kejelekan seseorang ke satu grup, dan satu grup itu anggotanya 250, berarti dia menjelek-jelekan seseorang kepada 250 orang.
BACA JUGA: Hari Valentine, Ini Hukum dalam Islam Menurut NU dan Muhammadiyah
“Itu menurut saya dosanya lebih besar dari pada ghibah konvensional,” katanya.
Ia meminta warga persyarikatan Muhammadiyah bersih dari intrik dan ghibah digital.
“Kalau itu kita laksanakan Insya Allah kita akan memilih pemimpin yang terbaik, dan Insya Allah kita menjadikan arena perhelatan permusyawartan itu menjadi arena kita bergembira, arena kita memilih pemimpin yang terbaik, dan menyusun program yang terbaik,” katanya

Bagi saya yang juga seorang ibu rumah tangga, menulis dapat dijadikan media terapi. Berbagi cerita, mengungkapkan emosi, meredakan stres, dan melepaskan kebosanan.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News