TABLOIDELEMEN.com – Festival Literasi Ajar Pustaka 2025 di Kabupaten Purbalingga terselenggara meriah.
Festival Literasi Ajar Pustaka yang berlangsung hingga 20 September 2025 ini memang pengemasannya menyentuh berbagai lapisan masyarakat.
Ada lomba menggambar dan mewarnai untuk ratusan siswa, pelatihan jurnalistik untuk pelajar, serta lomba puisi tingkat SMP hingga umum.
Selain itu, ada bazar buku, expo literasi, hingga Donal Pustaka yang mengenalkan permainan tradisional seperti sunda manda, congklak, dan egrang.
Ratusan murid Sekolah Dasar memadati Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Purbalingga pada Senin 15 September 2025.
Mereka datang bersama guru untuk mengikuti pembukaan. Bagi sebagian besar, ini adalah pengalaman pertama berkunjung langsung ke perpustakaan daerah.
Bagi para murid, kegiatan ini bukan sekadar lomba atau hiburan. Mereka bisa bertemu langsung dengan pustakawan, hingga komunitas literasi yang membuka stan di expo.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kabupaten Purbalingga, Sadono menjelaskan, literasi menjadi kunci yang mampu mengurai berbagai permasalahan dari setiap individu, bangsa, dan negara.
Karena, literasi yang baik akan membuka wawasan yang mendalam dan komprehensif.
Sehingga semakin tajam kemampuan seseorang dalam identifikasi, analisis, dan pemecahan masalah.
“Kegiatan ini sekaligus memperingati Hari Kunjung Perpustakaan yang jatuh pada 14 September 2025 dan Hari Literasi Internasional pada 8 September,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Bunda Literasi Kabupaten Purbalingga, Denita Adveptiana Dimas Prasetyahani, turut hadir memberikan dorongan semangat.
Ia mengingatkan bahwa di era digital, kemampuan literasi menjadi semakin penting.
Literasi bukan sekadar membaca huruf, tapi kemampuan memahami informasi, memilah yang bermanfaat, dan menggunakan pengetahuan untuk kebaikan.
“Dengan literasi, anak-anak kita bisa lebih kritis dan bijak menyaring informasi,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan pesan inspiratif kepada siswa,ada pepatah buku adalah jendela dunia.
“Tetapi saya percaya literasi adalah kunci pembuka pintu masa depan. Bayangkan jika kalian terbiasa membaca sejak kecil, tentu akan tumbuh menjadi generasi kreatif, percaya diri, dan siap menghadapi tantangan apapun,” katanya.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News
















