Festival Gunung Slamet di Purbalingga, Ini Sejarahnya

Kali pertama Festival Gunung Slamet (FGS)  terselanggara 4-6 Juni 2015 dan Tri Daya Kartika sebagai Ketua Panitia Penyelenggara.
Kali pertama Festival Gunung Slamet (FGS)  terselanggara 4-6 Juni 2015 dan Tri Daya Kartika sebagai Ketua Panitia Penyelenggara.

TABLOIDELEMEN.com – Festival Gunung Slamet (FGS) kedelapan di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga bakal terselenggara kembali 4-6 Juli 2025.

Kali pertama FGS terselanggara 4-6 Juni 2015 dan Tri Daya Kartika sebagai Ketua Panitia Penyelenggara

Kini FGD telah menjadi event ikonik yang menarik perhatian wisatawan dengan keunikannya mengangkat budaya dan tradisi lokal.

Bacaan Lainnya
 Publikasi

Pelaksanaan prosesi dalam FGS selama tiga hari dan mencakup antara lain, pengambilan air mata air (tuk) Sikopiah di wilayah Dusun III Desa Serang, Kecamatan Karangreja.

Air ini menghidupi ribuan warga Purbalingga  dan Pemalang dengan lodong (Bambu) yang melambangkan kesuburan lereng Gunung Slamet.

Selanjutnya prosesi membawa Air dari Tuk Sikopyah yang menjadi sumber air kehidupan menuju Balai Desa Serang.

Ratusan liter air ini menginap satu malam di Balai Desa untuk selanjutnya mengikuti prosesi kirab dan membagikan kepada masyarakat.

Karena banyak masyarakat masih menyakini air Sikopyah mampu membawa berkah, kesehatan, menjunjung derajat orang yang meminumnya dan konon mampu menjadikan awet muda

Prosesi Festival Gunung Slamet

Prosesi hari kedua adalah tradisi makan nasi 3G (Gandul, Gundil, Gereh) yang sudah menjadi tradisi masyarakat di lereng Gunung Slamet, ketika Gunung Slamet berstatus siaga.

Lalu, terselenggara kirab budaya hasil bumi serta unjuk seni tradisional perang buah dan sayuran

Perang buah dan sayuran merupakan ajang untuk memamerkan produksi buah stroberi, tomat, dan sayuran hasil olahan petani tiga desa di Kecamatan Karangreja, yakni Serang, Kutabawa, dan Siwarak.

Puncak FGS pada malam harinya pentas seni kontemporer dengan memilih lokasi di kawasan rest area Lembah Asri Desa Wisata Serang.

Tahun 2025 ini, FGS telah masuk dalam kelender event Nasional Kementerian Pariwisata Republik Indonesia berupa Karisma Event Nusantara (KEN) 2025.

Sebelumnya di Tahun 2024 pada penyelenggaraan FGS ke 7 juga masuk kalender event KEN 2024, saat itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahudin Unno hadir langsung melihat dari dekat pelaksanaan FGS.

FGS ini juga masuk dalam Top 10 Event Jawa Tengah dan  masuk dalam Jawa Tengah Calendar Of Event 2025

Peluncurannya berlangsung di Radjawali Semarang Culture Centre, pada 11  Desember 2024 lalu.

FGS ini merupakan satu dari 8 event di Jawa Tengah yang masuk dalam kelender event Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

Selain FGS yang masuk KEN 2025 di wilayah Provinsi Jawa Tengah.

Terdapat Festival Kota Lama Semarang dan 6 event lainnya di Kota Surakarta.

Yakni, Festival Payung Indonesia, Solo Keroncong Festival, International Mask Festival, Solo Menari, Solo International Performing Arts (SIPA) dan Grebeg Sudiro.

Pada pelaksanaan KEN 2024 atau perhelatan FGS ke 7 selama tiga hari, angka kunjungan wisata ke Desa Wisata Serang Karangreja mencapai 42 ribu lebih.

Untuk pelaksanaan FGS ke 8 Tahun 2025 harapannya bisa menarik kunjungan wisatawan sebanyak 80 ribu orang.

 

 

 

 

Pos terkait

 Publikasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *