Endog Abang, Kuliner Khas Menyambut Maulid Nabi

Endog Abang, Kuliner Khas Menyambut Maulid Nabi
Endog Abang, Kuliner Khas Menyambut Maulid Nabi

TABLOIDELEMEN.com – Selain ritual untuk menyambut Maulid Nabi, biasanya akan ada kemeriahan pasar malam Sekaten yang ditunggu masyarakat.

Pemangku Keraton Yogyakarta akan menyajikan kuliner endog abang tiga kali setahun yaitu pada Grebeg Syawal, Grebeg Besar, dan Grebeg Mulud.

Tak hanya menarik, sajian kuliner tradisional endog abang ternyata juga memiliki filosofi tersendiri.

Bacaan Lainnya
Montage dibuat

Filosofi dalam endog abang memiliki makna yang diambil dari benda yang khas pada sajian ini.

Endog atau telur dalam bahasa Jawa dimaknai sebagai simbol kelahiran. Warna merah atau dalam bahasa Jawa disebut abang dimaknai sebagai simbol kesejahteraan.

Sementara ruas bambu yang digunakan sebagai tusuk atau sunduk dimaknai sebagai simbol hubungan vertikal dengan Tuhan Yang Maha Esa.

Jadi filosofi dari endog abang adalah sebagai simbol kelahiran dan hidup sejahtera dengan selalu berpedoman dengan garis yang telah ditentukan oleh Tuhan.

Cara membuat endog abang Endog abang atau telur merah merupakan makanan berupa telur ayam rebus dan kemudian kulitnya diberi pewarna makanan merah.

Cara pembuatan endog abang cukup sederhana dengan merebus telur ayam hingga matang, kemudian dalam keadaan hangat kulitnya diberi pewarna makanan merah.

Pemberian pewarna harus dilakukan dalam keadaan hangat supaya warna merah yang dihasilkan akan terlihat cerah.

Uniknya warna merah ini hanya akan terdapat pada kulitnya dan tidak terserap ke dalam telurnya.

Biasanya penjual endog abang akan memasaknya dadakan pada pagi hari agar selalu fresh ketika dijual pada sore hingga malam harinya.

Endog abang dijual dengan ditusuk dengan ‘sunduk’ batang bambu yang telah dihias rumbai-rumbai kertas agar semakin menarik.

Penjual akan menancapkan endog abang yang telah dihias ke sebuah batang pisang.

Meski muncul tiga kali dalam setahun, namun mencari penjual endog abang memang tidak semudah dulu.

Kebanyakan penjual yang menjajakan endog abang merupakan lansia yang masih mempertahankan tradisi.

 

 

Pos terkait

Montage dibuat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *