Enam Dalang Muda Alumni Institut Seni Indonesia Asal Purbalingga Manggung Bareng

Enam dalang muda Purbalingga alumni Institut Seni Indonesia merayakan Hari Wayang Dunia pada Tangine Seni Budaya ke-3 bertempat Pendopo Dipokusumo. Minggu, 23 November 2025,
Enam dalang muda Purbalingga alumni Institut Seni Indonesia merayakan Hari Wayang Dunia pada Tangine Seni Budaya ke-3 bertempat Pendopo Dipokusumo. Minggu, 23 November 2025,

TABLOIDELEMEN.com – Enam dalang muda Purbalingga merayakan Hari Wayang Dunia pada Tangine Seni Budaya ke-3.

Para dalang itu adalah Ki Dipa, Ki Puji, Ki Seto, Ki Wily, Ki Rofi, dan Ki Hafara.

Keenam dalang muda berasal dari tiga kawedanan Purbalingga, Bobotsari, Purbalingga, dan Bukateja itu semua merupakan alumni Institut Seni Indonesia yang menunjukkan kualitas mumpuni.

Perayaan penting ini terlaksana Minggu, 23 November 2025, bertempat Pendopo Dipokusumo.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Purbalingga, Suroto, mewakili Bupati Purbalingga menjelaskan bahwa enam dalang muda asli Purbalingga tampil membawakan pagelaran singkat.

Bacaan Lainnya

“Apresiasi tinggi kepada seluruh pegiat seni Purbalingga yang konsisten menjaga semangat berkesenian melalui gelaran Tangine Seni Budaya setiap Senin Kliwon,” kata Suroto

Ia menambahkan, sejak pertama kali berlangsung, Tangine Seni Budaya telah melibatkan sedikitnya 30 sanggar seni dari berbagai wilayah Purbalingga.

Edisi ke-3 ini terasa istimewa, karena bertepatan dengan peringatan Hari Wayang Dunia.

Bupati Fahmi memberikan penghargaan serta ucapan terima kasih kepada seluruh pegiat seni yang terus berkomitmen menggeliatkan seni Purbalingga

Terutama melalui wadah Tangine Seni Budaya. Tentu, komitmen para pegiat seni sangat penting bagi pelestarian budaya daerah.

Selain aksi para dalang muda, delapan sinden muda Purbalingga turut memeriahkan kegiatan.

Mereka mengiringi jalannya pementasan dengan merdu.

“Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa regenerasi seniman wayang kulit Purbalingga telah berjalan baik,” katanya.

“Oleh karena itu, kita perlu terus mendukung mereka agar seni tradisi tetap hidup dan berkembang,” imbuhnya.

 

 

Pos terkait