TABLOIDELEMEN.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah (Jateng) melarang sekolah menyelenggarakan study tour.
“Larangan ini sejak ada program sekolah gratis di Jateng. Pasalnya, sekolah tidak boleh menarik pungutan kepada peserta didik di sekolah. Tak terkecuali, termasuk pungutan untuk study tour,” kata Kepala Disdikbud Jateng, Uswatun Hasanah
Ia menegaskan, ada kebijakan di Provinsi Jateng yang mengatur sekolah negeri.
Ada larangan bagi sekolah negeri menyelenggarakan kegiatan wisata.
“Itu mulai saat sekolah zero pungutan. Jadi kalo zero pungutan itu tidak ada pungutan, padahal piknik itu pungutan,” katanya, Senin 20 Mei 2024.
Meski telah ada larangan, masih ada sekolah swasta di Jateng yang mengadakan study tour.
Larang Sekolah Selenggarakan Study Tour
Menurutnya, hal itu karena sudah mengakar dan menjadi budaya lama di lingkungan sekolah.
Kemudian, tidak ada nomenklatur kurikulum di sekolah yang mewajibkan sekolah menyelenggarakan piknik.
“Nah itu budaya yang sudah mengakar sejak lama termasuk zaman saya dulu. Karena untuk menciptakan momentum dan lainnya,” katanya.
Penyelenggaraan study tour itu juga rawan menjadi ladang bisnis yang banyak penyalahgunaan oleh penyelenggara.
“Karena ada potensi penyimpangan dalam penggunaan anggaran karena di situ profit,” tuturnya.
Kemudian Uswatun juga menyebut tidak ada dampak signifikan dari kegiatan study tour yang cenderung berisi wisata untuk kegiatan pembelajaran.
Apalagi bila mengalami kejadian yang tak diinginkan seperti kecelakaan yang belakangan terjadi, akan sulit bagi pihak sekolah untuk bertanggungjawab.
Ketimbang study tour yang berisiko besar, pihaknya mendorong agar sekolah menyelenggarakan outting class atau pembelajaran di luar kelas.
“Ketika sekolah mampu menganggarkan biaya operasional baik BOS maupun BOP. Bisa juga dilakukan secara free, misal SMA 1 ke museum atau Kota Lama,” lanjutnya.
Sementara untuk SMK yang memiliki program praktik kerja industri (Prakerin), Uswatun meminta agar pihak sekolah tidak menyalahgunakan program itu untuk sekaligus mengadakan study tour.
“Prakerin sudah masuk program SMK. Tetapi biasanya, kadang ada malpraktiknya untuk sekalian piknik. Kebijakan dulu sampai sekarang belum ada pencabutan,” katanya.
“Sekali lagi, ada larangan terkait wisata sampai saat ini untuk sekolah negeri. Sudah sejak lama. Ini penegasan apalagi pas covid kemarin bener-bener tegas larangan itu,” pungkasnya.

Bagi saya yang juga seorang ibu rumah tangga, menulis dapat dijadikan media terapi. Berbagi cerita, mengungkapkan emosi, meredakan stres, dan melepaskan kebosanan.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News