Daya analisis
Ia menegaskan, dalam membuat berita diperlukan sebuah keterampilan serta penguasaan dasar penulisan. Penulis harus memiliki daya analisis, kualitas dan kuantitas bacaan agar apa yang ingin disampaikan lebih mudah dituangkan
“Tujuannya agar pesan yang ingin disampaikan dapat dimengerti serta tersampaikan dengan baik pada pembacanya,”ungkapnya
Tentunya lanjut Kak Yudhi, dalam menulis berita tetap memperhatikan kaidahnya, yakni What (Apa): peristiwa apa yang sedang terjadi; Who (Siapa): siapa saja yang terlibat dalam peristiwa; Where (Di mana): di mana peristiwa itu terjadi.
Selanjutnya, When (Kapan): kapan peristiwa itu terjadi; Why (Mengapa): mengapa peristiwa itu dapat terjadi dan How (Bagaimana/Berapa): bagaimana proses terjadinya peristiwa tersebut.
“Saya ingatkan, tulislah berita dengan jujur. Jangan pernah membohongi pembaca. Jangan pernah memutar balikan fakta yang ada,” katanya.
Kak Yudhi menjabarkan, perhatikan penggunaan tanda baca koma dan pola piramida terbalik. Penggunaan tanda baca koma sangatlah penting.
Karena, apabila salah meletakan tanda baca koma mungkin saja isi dari berita anda akan menjadi salah tafsir.
“Utamakan penggunaan kalimat aktif, serta pemilihan kata yang tepat. Kemudian, tulislah berita dengan logis,” katanya.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News