Penulis: Devia Shinta Mulia Asih | NIM : C1B019069
Perkembangan internet yang pesat, media sosial, database terdistribusi, dan berbagai perangkat mobile menyebabkan peningkatan data yang cukup besar.
Banyak dari data yang beragam ini memiliki nilai bisnis yang tinggi jika dimanfaatkan dengan benar, dan akan menjadi aset organisasi yang penting.
Data-data itu berisi berbagai informasi tentang pelanggan, persaingan pasar, tren perkembangan industri, produk, layanan, hingga suasana publik dan juga politik.
Perusahaan tentu membutuhkan berbagai informasi ini untuk memperoleh insight apa yang harus dilakukan untuk analisa dan pemetaan bisnis.
Namun, masih banyak organisasi yang membatasi penggunaan data berharga ini karena mereka tidak memiliki alat serta kemampuan untuk memahami nilai data ini.
Lalu pertanyaannya, bagaimana membuat informasi yang ada tersebut menjadi efektif dan tepat untuk digunakan oleh manajemen dalam membuat keputusan? Jawabannya adalah dengan memanfaatkan teknologi Business Intelligence (BI).
Sebagian orang mungkin sudah tidak asing dengan istilah business intelligence atau intelijensi bisnis.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News