TABLOIDELEMEN.com – Bupati Purbalingga, Fahmi Muhammad Hanif, menggandeng Wakil Bupati Dimas Prasetyahani memacu sepeda motor menyusuri sejumlah proyek infrastruktur, Selasa 2 Desember 2025.
Mereka berdua hendak memastikan mutu serta ketepatan waktu pengerjaan proyek, sekaligus mengajak warga merawat fasilitas publik yang telah rampung.
Rombongan pejabat daerah, termasuk Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda hingga Kepala Satpol PP, mengawali rute menuju ruas prioritas Bancar–Lamongan.
Pada lokasi tersebut, Bupati berinteraksi langsung dengan warga setempat.
Fahmi meminta masyarakat proaktif melapor ke pemerintah apabila melihat kendaraan berat yang melanggar aturan tonase.
“Tolong lapor ke pemerintah daerah, karena biaya membetulkan jalan ini tidak murah, mencapai Rp3,8 miliar,” tegas Bupati.
Ia menekankan bahwa kerusakan akibat truk bermuatan berlebih sangat merugikan banyak pihak.
Proyek ruas Bancar–Lamongan mencakup perbaikan sepanjang 2 kilometer.
Konstruksi jalan mengombinasikan rigid pavement (beton) sepanjang 900 meter dan pelapisan aspal pada sisa ruasnya.
Beton tersebut memiliki ketebalan 32 cm dengan lebar 4 meter, menjamin ketahanan jalan menahan beban lalu lintas.
Setelah menuntaskan pantauan pada titik pertama, rombongan mengarah ke Jalan Letjend S. Parman.
“Ruas jalan ini telah menerima pelapisan aspal baru menggunakan anggaran Rp1,2 miliar,” katanya.
Menurut Bupati, akses perkotaan ini vital karena menghubungkan jalur antar-kota dari Banjarnegara hingga Purwokerto.
Pemerintah juga berencana melanjutkan penanganan jalan mulai depan Kodim hingga perempatan Bancar pada tahun 2026.
Monitoring berlanjut ke jalur Wirasana–Kalikajar. Kawasan ini berkembang pesat semenjak Jembatan Sungai Klawing berdiri.
Arus lalu lintas kian padat dan aktivitas perdagangan warga mulai tumbuh subur.
Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen memasang Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) tahun ini demi keamanan pengendara.
Sebagai penutup rangkaian kunjungan, rombongan melintas pada ruas Kalikajar–Slinga–Sidanegara.
Pemerintah mengucurkan dana Rp4 miliar untuk menangani jalan sepanjang 3,3 kilometer ini.
Sebelumnya, kondisi jalan sangat memprihatinkan akibat lalu lalang truk tambang, bahkan warga sempat menanam pohon pisang sebagai bentuk protes.
Kini, konstruksi beton dan aspal telah membuat akses kembali mulus.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News





