Bupati Fahmi Minta Generasi Muda Gunakan Bahasa Jawa

Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif  meminta generasi muda di Purbalingga wajib menggunakan dan melestarikan jawa.
Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif  meminta generasi muda di Purbalingga wajib menggunakan dan melestarikan jawa.

TABLOIDELEMEN .com – Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif  meminta generasi muda di Purbalingga wajib menggunakan dan melestarikan jawa.

Permintaan itu ia sampaikan saat membuka Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Kabupaten Purbalingga tahun 2025, di Gedung SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga, Sabtu 6 September 2025.

“Harus membiasakan berhahasa Jawa harus dalam kehidupan sehari-hari. Melestarikan Bahasa Jawa juga harus terus menerus.Butuh ekosistem dan support system,” katanya.

Bupati menilai, penyelenggaraan FTBI ini cukup strategis. Selain wadah ekspresi diri mengembangkan minat dan bakat melalui berbagai cabang lomba yang ada.

“Kegiatan ini juga bagian dari upaya nyata untuk menjaga budaya asli kita khususnya Bahasa Jawa,” imbuh Bupati Fahmi.

Bacaan Lainnya
Oxygen

Gunakan Bahasa Jawa

Bupati Fahmi juga menekankan pelestarian Bahasa Jawa tidak boleh berhenti hanya pada perlombaan. Lomba mungkin hanya akan membuat peserta mempelajarinya hanya waktu itu saja demi mendapat juara.

“Butuh program yang berkelanjutan, butuh program yang betul-betul masuk ke aspek mendasar,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga mencontohkan pengalamannya saat kuliah di Turki.

“Dulu keseharian ketika bertemu masyarakat, kan pakai Bahasa Turki maka otomatis kemampuan Bahasa Turki saya berkembang di sana. Ketika pulang ke Indonesia beberapa tahun sudah nggak fasih lagi seperti dulu,” ujarnya.

Ketua Panitia FTBI, Arif Restiyadi menyebut festival ini bertujuan untuk menguri-uri, melestarikan, dan mengembangkan Bahasa Jawa di kalangan generasi muda, khususnya siswa SMP.

Semangat slogan dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah: Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, Kuasai Bahasa Asing.

Tahun ini, FTBI diikuti 428 siswa dari 63 SMP negeri maupun swasta se-Purbalingga. Para peserta mengikuti tujuh cabang lomba

Yaitu Sesorah, Geguritan, Dongeng, Macapat, Komedi Tunggal, Menulis Aksara Jawa, dan Nyerat Cerita Cekak. “

“Hasil lomba nantinya para juara satu akan mewakili Purbalingga di lomba tingkat provinsi,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga melalui Kabid SMP Eko Budi Santosa menegaskan FTBI merupakan agenda tahunan.

Festival ini lahir dari keprihatinan karena generasi muda semakin kurang mempelajari dan mengembangkan penggunaan Bahasa Jawa san Sastra Jawa.

“Maka perlu sarana dan media untuk memantik kembali minat generasi muda terhadap bahasa dan sastra Jawa,” katanya

ROG PHONE PROMO

Pos terkait