TABLOIDELEMEN.com – Masyarakat Indonesia pada Bulan Oktober setiap tahunnya memperingati “Bulan Bahasa”.
Hal ini sebagai penghormatan terhadap bahasa dan keberagaman budaya bahasa yang ada di negeri ini.
Direktur Penerbit Amerta Media, Tegar Roli A mengaku akan terus berkomitmen untuk peningkatan literasi, dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan literasi yang lebih tinggi.
“Bahasa adalah jendela dunia kita, dan dalam setiap bahasa terkandung nilai-nilai budaya dan pengetahuan yang tak ternilai harganya. Bahasa memungkinkan kita untuk berkomunikasi, memahami satu sama lain, dan berbagi pengetahuan,” tuturnya di Purwokerto, Rabu 11 Oktober 2023.
Lebih lanjut Tegar mengatakan, literasi kemampuan membaca dan menulis merupakan pondasi utama dalam memahami dan mengakses pengetahuan.
Amerta Media percaya bahwa peran penerbit buku sangat penting dalam mendukung literasi.
Oleh karena itu, Amerta Media berkomitmen untuk menerbitkan buku berkualitas tinggi.
Mulai dari buku ajar yang mendukung pendidikan hingga karya sastra yang menginspirasi.
“Dalam Bulan Bahasa ini, kami ingin mendorong masyarakat untuk menjaga kecintaan terhadap bahasa dan literasi,” ungkapnya.
Melalui buku, lanjut Tegar, semua dapat menjelajahi keberagaman bahasa Indonesia yang kaya dan mengekspresikan berbagai cerita dan pengetahuan.
Di Penerbit Amerta Media, kami mengundang pembaca, penulis, dan pendidik untuk berperan aktif dalam meningkatkan literasi dan menghargai kekayaan bahasa yang kita miliki.
“Marilah kita gunakan Bulan Bahasa sebagai waktu yang tepat untuk merayakan dan memotivasi generasi muda agar terus mencintai dan menghormati bahasa. Mari kita tingkatkan keterampilan berbahasa dan membaca lebih banyak buku sebagai cara untuk menghormati bahasa dan meningkatkan literasi,” jelasnya.
Amerta Media siap menjadi mitra dalam perjalanan literasi Indonesia dan berkomitmen untuk berkontribusi dalam peningkatan pengetahuan dan kreativitas melalui bahasa dan literasi.
“Ayo, bergabunglah bersama kami dalam semangat Bulan Bahasa ini dan bersama-sama wujudkan literasi yang lebih tinggi,” pungkasnya.
Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News
