TABLOIDELEMEN.com – Bulan Agustus 2023 akan mulai menjadi puncak El Nino.
Fenomena iklim pemicu turunnya curah hujan itu mulai muncul dalam kondisi lemah. Meski begitu, hujan masih kerap terjadi.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati sebelumnya mengungkap puncak El Nino akan terjadi mulai Agustus hingga September.
“El Nino ini intensitasnya lemah hingga moderat, sehingga dikhawatirkan akan berdampak pada ketersediaan air atau kekeringan, juga produktivitas pangan atau berdampak terhadap ketahanan pangan,” katanya, Jumat 4 Agustus 2023.
Ia menjelaskan, El Nino merupakan fenomena pemanasan muka air laut di Samudera Pasifik yang berdampak pada penurunan curah hujan global, termasuk di Indonesia.
BMKG sempat mengungkap potensi kemarau kering imbas kemunculan El Nino. T
erlebih, ada potensi kebangkitan fenomena sejenis dari Samudera Hindia berupa Indian Ocean Dipole (IOD) pada periode yang sama.
Masih ada hujan
Menurut Ikhtisar Cuaca Harian BMKG, Indeks NINO 3.4 yang mengindikasikan tingkat El Nino berada pada angka +1,0.
“El Nino lemah,” kata BMKG.
Indikator El Nino lainnya, Southern Oscillation Index (SOI), ada pada angka -3,1 alias tidak signifikan.
“Begitu pula Dipole Mode Index (DMI), yang menunjukkan tingkat fenomena pemicu curah hujan lainnya, IOD, dalam kondisi tak signifikan (+0,01),” katanya.

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News