TABLOIDELEMEN.com – Persatuan dan kesatuan harus tercipta dan hal ini menjadi sangat penting, terlebih menjelang tahun politik.
Perbedaan pilihan dalam politik tidak menjadikan masyarakat terpecah belah.
Karena, perbedaan pilihan itu lumrah, akan tetapi perbedaan ini jangan sampai kita terpecah belah.
“Kita harus mampu menjaga kebersamaan dan kebhinekaan sehingga masyarakat Purbalingga bisa saeyeg saekoproyo hulubis kuntul baris membangun Purbalingga yang lebih baik lagi,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) dalam acara ‘Buka Puasa Ramadan Bersama Ibu Hj Dr (HC) Shinta Nuriyah Wahid M.Hum Pasca Pandemi’, di Masjid Jami Wali Perkasa, Desa Pekiringan, Kecamatan Karangmoncol, Rabu 29 Maret 2023.
Menurut Bupati Tiwi, kehadiran istri Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid membawa semangat untuk menjaga persatuan di tengah perbedaan.
“Semoga kehadiran Ibu Shinta membawa manfaat berkah barokah untuk Purbalingga dan semoga akan semakin menyemangati kita masyarakat Purbalingga untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa termasuk kebhinekaan bangsa,” kata Bupati
Buka Puasa Ramadan di Purbalingga
Hj Shinta Nuriyah Wahid mengungkapkan, meski Covid-19 sudah mereda, akan tetapi Indonesia belum bebas dari kekerasan dan kriminalitas. Hal ini menjadikan keprihatinan bersama.
“Dengan keprihatinan seperti inilah kami Yayasan Pesantren untuk Pemberdayaan Perempuan dan Anak atau Puan Amal Hayati bangkit kembali untuk datang ke tempat-tempat masyarakat
Terutama kaum dhuafa dan kaum marjinal untuk mengajak bersama-sama menata kembali jiwa, pikiran, sikap, rasa, ketaqwaan, kemanusian, moral kita tampakan kembali ke dalam jiwa anak bangsa, itulah maksud kedatangan saya kemari,” katanya.
Ia juga menceritakan kegiatannya yang mentradisikan Sahur Bersama pada saat masih di Istana.
Sahur Bersama mengajak seluruh komponen baik suku, agama, budaya ke dalam sebuah kerukunan.
“Ada yang tetangganya orang Cina, Minang, Batak, Madura, Dayak, Bali, Ambon?. Mereka tinggal di Indonesia maka mereka saudara kita. Kalau memang mereka saudara kita apakah kita pantas bergontok gontokan? Kita harus hidup rukun dan damai saling menghormati saling mengasihi,” katanya.
Ia mengajak semua umat muslim seharusnya mengambil hikmah dari Bulan Puasa. Tidak hanya menahan lapar, tapi juga melatih kesabaran, melatih akhlak dan budi pekerti yang luhur.
Hadir dalam Buka Puasa Ramadan Bersama Hj Shinta Nuriyah Wahid, anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) dan para tokoh masyarakat,
Lalu, Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB), Gusdurian, tokoh agama, lintas komunitas antar umat beragama, komunitas Tionghoa di Kabupaten Purbalingga

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News