BMKG Ingatkan Potensi Gempa dan Tsunami dari Tiga Zona Megathrust Aktif di Indonesia

BMKG Ingatkan Potensi Gempa dan Tsunami dari Tiga Zona Megathrust Aktif di Indonesia
BMKG Ingatkan Potensi Gempa dan Tsunami dari Tiga Zona Megathrust Aktif di Indonesia

TABLOIDELEMEN.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan potensi gempa bumi besar dan tsunami kepada masyarakat.

Gempa bumi besar dan tsunami dapat terpicu oleh aktivitas tiga zona Megathrust di wilayah Indonesia.

“Ada tiga zona tersebut menunjukkan potensi pergerakan yang signifikan dan bisa “pecah” atau melepaskan energi besar sewaktu-waktu,” kata Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, Selasa 11 November 2025.

Faisal menjelaskan, masyarakat perlu waspada dengan kondisi ini mengingat secara geografis Indonesia berada di jalur pertemuan tiga lempeng tektonik aktif dunia.

Yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik.

Bacaan Lainnya

“Kombinasi posisi geografis tersebut menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat kerawanan bencana geologi tertinggi di dunia,” katanya.

Sebelumnya saat rapat kerja dengan DPR, Senin 10 November 2025, Faisal menjelaskan, pihaknya terus mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan pemahaman terhadap potensi bencana alam.

“Negara kita berada sangat rawan terhadap bencana. Serta geotektonik yang berada di antara 3 lempeng aktif utama dunia sehingga mengimplikasikan ada tumpukan lempeng ini,” ungkapnya

Kondisi ini menyebabkan berbagai wilayah di Indonesia menjadi langganan gempa, terutama di daerah yang memiliki potensi Megathrust aktif.

3 Zona Megathrust Paling Berbahaya di Indonesia

Dari total 13 zona Megathrust di Indonesia, BMKG mencatat ada tiga zona yang paling berisiko tinggi dan bisa melepaskan energi besar dalam waktu tak terduga.

Tiga zona berbahaya adalah Mentawai-Siberut, dengan potensi gempa mencapai magnitudo M8,9.

Lalu, Selat Sunda, dengan ancaman gempa hingga M8,7 serta Sumba, dengan potensi gempa M8,5

“Adalah zona sumber gempa aktif yang belum terjadi gempa besar dalam rentan waktu puluhan hingga ratusan tahun.

“BMKG menduga kuat saat ini sedang terjadi proses akumulasi energi tektonik yang dapat merilis gempa besar sewaktu-waktu tanpa dapat terjadi,” katanya.

35.832 Gempa Terjadi Sepanjang 2025

Data BMKG menunjukkan, selama periode Januari hingga Oktober 2025, gempa bumi telah mengguncang Indonesia 35.832 kali

Jumlah ini menunjukkan aktivitas seismik yang sangat tinggi dan masyarakat perlu waspada.

Faisal merinci, gempa dengan magnitudo kurang dari M5: 35.645 kejadian. Lalu, Gempa dengan magnitudo lebih dari M5: 187 kejadian.

“Kemudian gempa yang terasa oleh masyarakat: 850 kali dan gempa merusak: 21 kali,” katanya.

Faisal menegaskan, data tersebut menjadi bukti bahwa ancaman gempa bumi di Indonesia nyata dan akan selalu ada.

“Ini menjadi bukti bahwa ancaman gempa bumi di Indonesia nyata dan akan selalu ada,” pungkasnya.

Pos terkait