TABLOIDELEMEN.com – Kenakalan remaja masih menjadi fenomena sosial yang kerap terjadi.
Jika tidak ada arahan dengan benar, bukan tidak mungkin anak remaja akan terlibat dalam kenakalan remajayang masuk dalam kategori pidana.
Fenomena sosial seperti ini biasanya terjadi pada pelajar, terutama pada rentang usia 15 hingga 19 tahun.
BACA JUGA: Mengenal Aipda Desi Mutiara Putri, Polwan Bhabinkamtibmas di Polres Purbalingga
Pembiaran kenakalan remaja ini akan menjadi hal yang cukup meresahkan, baik bagi orang tua maupun masyarakat sekitarnya.
“Kenakalan remaja dapat memberikan dampak negatif. Baik untuk diri sendiri, keluarga, sekolah dan juga masyarakat sekitarnya,” kata Kapolsek Bojongsari, AKP Edi Surono saat Binluh di MTs Ma’arif NU 06 Bojongsari, Purbalingga, Senin 27 Februari 2023
Ia menjelaskan, ada dua faktor yang menyebabkan perilaku kenakalan remaja ini.
BACA JUGA: Profil Pelajar Pancasila, Ternyata Begini Rencana Strategis Kemendikbud
Yakni, faktor internal dari dalam diri sendiri dan faktor dari luar.
Munculnya kenakalan remaja adalah krisis identitas dan lemahnya kontrol diri, ada krisis identitas dalam pencarian jati diri yang menyebabkan terjerumus dalam pergaulan yang buruk
Lalu, faktor luar penyebab kenakalan remaja yakni minimnya pemahaman tentang agama, kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orangtua, dan pengaruh dari lingkungan sekitar yang tidak baik.
Siswa Wajib Taat Agama
Oleh karena itu perlu pembekalan ilmu agama. Karena, pengetahuan dan pemahaman agama yang baik dapat menjadi benteng bagi anak remaja dari pengaruh negatif
“Pondasi agama ini harus sudah terbangun sedini mungkin. Sehingga dapat menjadi kontrol diri bagi anak di masa remajanya. Jangan bergaul dengan orang-orang yang tidak jelas tujuannya,” tegas Kapolsek.
Selain itu, Kapolsek AKP Edi Surono meminta agar para siswa untuk taat berlalu lintas. Hindari penggunaan sepeda motor ke sekolah.
“Lebih baik minta orangtua untuk mengantar ke sekolah. Karena, kalian belum cukup umur untuk mendapatkan SIM,” tegasnya
BACA JUGA: Senin Wage Menurut Primbon Jawa
AKP Edi Surono juga berharap agar para siswa untuk cerdas dan cermat menggunakan media sosial.
“Boleh menggunakan medsos, asal tidak ikut serta menyebar berita hoaks, dan ujaran kebencian. Jadilah pelajar yang taat melaksanakan perintah agama, tekun belajar, penuh kreatifitas dan inovasi,” pintanya
Mendampingi Kapolsek dalah kegiatan itu, Kanit Binmas Aiptu Heri Wardoyo, anggota Bhabinkamtibmas, Aipda Desi Mutiara Putri dan Bripka Sartono

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News