Menuju Hari Tua
Setelah wafatnya Hadratussyikh pada tahun 1947, Nyai Masrurah sempat bertempat tinggal di tempat kelahirannya, Pesantren Kapurejo untuk membimbing para santri di sana.
Namun karena beliau sudah sepuh dan sakit-sakitan, akhirnya keluarga memboyong beliau untuk bertempat tinggal di ndalem yang berada di depan pesantren Tebuireng.
pada akhirnya pada tahun 1977, ada beberapa orang tua murid datang kepada Nyai Masruroh, dengan tujuan menitipkan putrinya untuk belajar ilmu agama kepada beliau sambil menuntut ilmu di sekolah formal.
Nyai Masruroh menerima amanah tersebut dan menempatkan para santri di kediaman beliau.
Pertama berjumlah 7 orang, rata-rata berasal dari Jawa Barat dengan tingkat pendidikan SMP-SMA.

Menulis itu tidak selalu dengan paragraf-paragraf yang panjang. Menulislah tentang perasaan kita dan tentang apa yang ada dipikiran kita. Tanpa tersadar, kita sesungguhnya telah menulis.
Baca update artikel lainnya di Google News