Asal-usul hari Paskah
Asal-usul perayaan Paskah dalam tradisi Kristiani memiliki keterkaitan erat dengan hari raya Paskah dalam tradisi Yahudi.
Berdasarkan catatan Alkitab, penyaliban Yesus Kristus terjadi bertepatan dengan perayaan Paskah Yahudi.
Tiga hari setelah kematian-Nya, Yesus bangkit, yang kemudian terkenal sebagai peristiwa Kebangkitan.
Momen ini menjadi inti kepercayaan umat Kristiani sebagai simbol kemenangan atas maut serta harapan akan kehidupan kekal.
Nama Paskah dalam bahasa Inggris, Easter, diyakini berasal dari nama dewi musim semi dalam kepercayaan Anglo-Saxon, yaitu Eostre.
Perayaan ini berkaitan erat dengan masa pergantian musim atau titik balik musim semi.
Nama Paskah memiliki sebutan berbeda di masing-masing negara
Dalam bahasa Yunani menyebutnya Pascha, Pasqua dalam bahasa Italia.
Lalu dalam bahasa Denmark Paaske, dan dalam bahasa Prancis dikenal dengan Pasque.
Sementara di Jerman menyebut Ostern, yang berasal dari nama dewi Ostara, figur yang serupa dengan Eostre.
Peringatan Paskah dalam kekristenan sudah mulai sejak abad ke-2, namun baru pada abad ke-4, tepatnya tahun 325 Masehi, Konsili Nicea secara resmi menetapkan waktu pelaksanaannya.
Tanggal Paskah berdasarkan perhitungan kalender lunar, yaitu jatuh pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama yang muncul pasca titik balik musim semi.

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update artikel lainnya di Google News














