Begini Isi Pidato Nawaksara Presiden Sukarno tentang G30S/PKI yang Ditolak MPRS

Presiden Soekarno memberikan pertanggungjawaban rutin pada Sidang Umum ke-IV MPRS, pada tanggal 22 Juni 1966. Foto: Kemendikbud
Presiden Soekarno memberikan pertanggungjawaban rutin pada Sidang Umum ke-IV MPRS, pada tanggal 22 Juni 1966. Foto: Kemendikbud

Pelengkap Nawaksara

PKI sendiri menjebutkannya (demikian ternyata dari penyelidikan) : Gerakan Tiga Puluh September. Kalau kita singkatkan kata-kata ini, maka seharusnja mendjadi “Getipus”, tidak “Gestapu”.

Penyelidikanku yang seksama menunjukkan, bahwa peristiwa G.30.S itu ditimbulkan oleh “pertemuannya” tiga sebab, yaitu : a. keblingeran pimpinan PKI; b. kelihaian subversi Nekolim; c. memang adanya oknum-oknum yang tidak benar.

Kenapa saya saja yang diminta pertanggungan-jawab atas terjadinja G.30.S atau yang saja namakan Gestok itu? Tidakkah misalnya Menteri Hankam (waktu itu) djuga bertanggung-jawab? Sehubungan dengan ini, saja mau menanya:

Bacaan Lainnya
  • Siapa yang bertanggung jawab atas usaha membunuh Presiden/Pangti dengan penggranatan hebat di Cikini?
  • Siapa yang bertanggung jawab atas usaha membunuh saya dalam “Peristiwa Idhul Adha”?
  • Siapa yang bertanggung jawab atas pemberondongan dari pesawat udara kepada saya oleh Maukar?
  • Siapa yang bertanggung jawab atas penggranatan kepada saja di Makassar?
  • Siapa jang bertanggung jawab atas pencegatan bersenjata kepada saja di Selatan di dekat gedung Stanvac?
  • Siapa jang bertanggung jawab atas pencegatan bersenjata kepada saya di Selatan Cisalak?

Syukur Alhamdulillah, saya dalam semua peristiwa ini dilindungi oleh Tuhan. Kalau tidak, tentu saja sudah mati terbunuh. Dan mungkin akan Saudara namakan suatu “tragedi nasional” pula.

Tetapi sekali lagi saja menanya : kalau saja disuruh bertanggung jawab atas terjadinya G30S/PKI, maka saja menanya: siapa yang harus dimintai pertanggungan jawab atas usaha pembunuhan kepada Presiden/Pangti dalam tudjuh peristiwa jang saja sebutkan di atas itu?

Kalau bicara tentang “Kebenaran dan Keadilan”, maka saja pun minta “Kebenaran dan Keadilan”.

Adilkah saja sendiri disuruh bertanggung jawab atas kemerosotan di bidang ekonomi?

Marilah kita sadari, bahwa keadaan ekonomi suatu bangsa atau negara, bukanlah disebabkan oleh satu orang saja, tetapi adalah satu resultante daripada proses faktor-faktor objektif dan tindakan-tindakan daripada keseluruhan aparatur pemerintahan dan masyarakat.

Satu contoh pertanyaan : Siapakah yang bertanggung jawab atas terus menanjaknya harga-harga dewasa ini, dan macetnya banyak perusahaan-perusahaan swasta?

Sebagaimana telah saja dikemukakan dalam salah satu pidato saja, maka saja mengkonstantir bahwa dengan adanya peristiwa-peristiwa seperti DI/TII/OKI-Madiun, Andi Azis, RMS, PRRI/Permesta (duga di sini saja menanya : siapa tang bertanggung jawab?), -maka kita tidak boleh tidak tentu mengalami di segala bidang. Dengan sendirinya kemunduran itu menyangkut pula pada bidang ekonomi.

Tentang “kemerosotan akhlak”? di sini djuga saya sendiri saja jang harus bertanggung jawab?

Mengenai soal akhlak, perlu dimaklumi bahwa keadaan akhlak pada suatu waktu adalah hasil perkembangan daripada proses kesadaran dan laku-tindak masyarakat dalam keseluruhannya jang tidak mungkin disebabkan oleh satu orang saja.

Satu contoh pertanyaan misalnya : Siapakah yang bertanggung jawab bahwa sekarang ini puluhan pemudi sekolah menengah dan Mahasiswa-wanita, hamil di luar pernikahan?

Dus :

Dengan menyadari adanya faktor-faktor jang kompleks, yang menjadi sebab-musabab dari terjadinya peristiwa-peristiwa sebagai termaktub di atas, demikian pula mengingat kompleksitas dari pengaruh-pengaruh peristiwa-peristiwa tersebut kepada segala bidang, maka tidak adillah kiranya hal-hal itu ditekankan pertanggungan jawabnya kepada satu orang saja.

Demikianlah jawaban saja atas surat Saudara-saudara tertanggal 22 Oktober itu. Hendaknya dawaban saja ini Saudara anggap sebagai pelengkapan Nawaksara yang Saudara minta, sebagai pelaksanaan daripada Keputusan MPRS No 5/MPRS/1966.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *