TABLOIDELEMEN.com – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengakui bahwa penurunan harga beras tetap bergantung pada produksi gabah kering panen (GKP) petani.
Kendati demikian, panen di musim tanam hanya akan mencapai 30 persen dari panen di musim hujan.
“Upaya menggenjot produksi dalam negeri juga menjadi kunci mengatasi masalah perberasan saat ini. Selain memenuhi stok dari importasi,” katanya, Senin 11 September 2023.
Sebelumnya, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Kementerian Pertanian telah memproyeksikan adanya risiko kehilangan produksi beras sekitar 380.000 ton – 1,2 juta ton akibat El Nino ekstrem.
Data Kerangka Sampel Area (DKSA) Bapanas menunjukkan bahwa produksi beras Januari – Oktober 2023 lebih rendah 660.000 ton dari periode yang sama di 2022.
Konsumsi beras pada Januari – Oktober 2023 sebanyak 25,44 juta ton juga tercatat lebih tinggi 1,15 persen dari 2022 sebanyak 25,15 juta ton.
![](https://tabloidelemen.com/wp-content/uploads/2022/12/yudhi.jpg)
Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News