Industri Kecil Menengah (IKM) Knalpot di Kabupaten Purbalingga wajib mengajukan draft poin.
Hal ini untuk mendapatkan Standar Nasional Indonesia (SNI) ke Badan Standarisasi Nasional (BSN).
Pasalnya, belum ada knalpot After Market yang ber-SNI
“Coba saya minta kepada para pelaku IKM Knalpot Purbalingga untuk merumuskan dan mengajukan poin apa saja untuk menjadi SNI,” kata Kepala BSN Kukuh Saifudin Achmad saat audiensi secara virtual dengan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) dengan jajaran pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga, di ruang rapat Bupati
Ia mengatakan, bersama dengan Pemkab Purbalingga, dalam waktu dekat BSN akan menandatangani beberapa produk unggulan yang akan menjadi SNI termasuk knalpot.
Jika hal tersebut terwujud, knalpot after market asal Purbalingga akan menjadi yang pertama di Indonesia yang berlabel SNI.
“Ini akan menjadi pilot project bagi BSN untuk knalpot after market yang berlabel SNI,” ujarnya.
Kukuh menambahkan, tidak hanya kategori atau UMKM yang bisa ber-SNI namun juga system pemerintahan, birokrasi hingga tempat layanan publik.
Salah satu potensi potensi yang bisa yakni di Purbalingga adalah pasar rakyat yang ber-SNI dan Pasar Segamas bisa menjadi tempat yang berstandar nasional.
“Pasar segamas bisa menjadi tempat yang ber-SNI dengan kriteria yang sudah ditentukan oleh BSN,” imbuhnya.

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update artikel lainnya di Google News