Dampak negatif pasti akan dirasakan oleh masyarakat sebagai akibat dari tidak terkelolanya sampah dengan baik.
Selain merusak pemandangan, sampah juga dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Sampah selalu menjadi masalah klasik. Persoalan sampah selalu menjadi sorotan berbagai pihak. Sampah juga satu persoalan akut di negeri ini, termasuk kota kita Purbalingga.
Oleh karena itu, diperlukan tingkat kesadaran yang tinggi dari seluruh masyarakat sebagai penyumbang sampah untuk mengelolanya setiap harinya.
Seperti yang sudah dilakukan oleh Warga RT 04 RW 01 Kelurahan Kedungmenjangan Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga.
Dengan penuh kesadaran, mereka mendirikan Tempat Obongan Sampah (TOS) diwilayahnya. TOS ini berupa tungku yang terbuat dari buis beton berukuran diameter satu meter
“Pengurus RT terus memompa kesadaran warga untuk memperhatikan kebersihan lingkungan. Satu caranya dengan mendirikan TOS ini,” kata Ketua RT 04 RW 01, Paiman kepada tabloidelemen.com, Minggu (10 Oktober 2021)
Ia menambahkan, dalam rapat warga, telah disepakati untuk membuang sampah. Caranya dengan dibakar. Ada petugas yang mengambil sampah door to door. Setiap KK nanti dipungut iuran Rp.15.000 setiap bulannya.
“Di RT kami ada 83 Kepala Keluarga. Untuk penarikan iuran semacam jimpitan. Uniknya disini. Warga bisa membayar dengan jimpitan setiap hari. Jadi tidak memberatkan. Boleh Rp 500, boleh Rp 1.000. Nantinya dijumlah akan genap Rp. 15.000,” katanya
Ia berharap, TOS ini dapat menjadi solusi pembuangan sampah rumah tangga dari seluruh warga RT.
“Kami minta dukungan seluruh warga untuk tetap berkomitmen menjaga kebersihan lingkungan. Alhamdulillah, hari ini Bu Lurah berkenan meresmikan TOS ini,” katanya
Seorang warga, Sisnawan mengaku senang dengan adanya TOS ini.
“Lingkungan kami menjadi bersih dan memotivasi masyarakat untuk hidup sehat. Harapannya, semoga kedepan ada progam mengelola sampah seperti eco brick dan eco enzyme,” katanya
Lurah Kedungmenjangan, Sri Wahyuningsih sangat mengapresiasi program swadaya warga RT 04 RW 01.
Ini sebagai bukti bahwa tingkat kesadaran mengelola sampah sudah baik. Melihat antusias warga untuk menangani masalah sampah ini, kami sanggat bangga sekali,” katanya usai menyalakan tungku TOS pertama kali
Ia berharap, untuk mengatasi masalah sampah rumah tangga ini, seluruh RT di Kelurahan Kedungemenjangan juga wajib mempunyai tempat pembakaran sampah seperti ini. Karena, bisa mengurangi penumpukan sampah itu sendiri.
“Sampai hari ini, di Kelurahan kedungmenjangan sudah ada 7 tempat pembakaran sampah yang dikelola secara swadaya. Target kita, agar masyarakat sadar dan tidak membuang sampah di sungai,” katanya
![](https://tabloidelemen.com/wp-content/uploads/2022/12/yudhi.jpg)
Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News