TABLOIDELEMEN.com – Merayakan lima tahun esistensinya dalam dunia penerbitan, Amerta Media, penerbit buku meluncurkan buku terbarunya yang berjudul Menjadi Penerbit Hebat.
“Buku ini tentang perjalanan penerbitan Amerta Media. Dari awal berdirinya hingga menjadi salah satu penerbit terpercaya. Banyak akademisi memilih kami untuk menerbitkan karya ilmiah mereka,” kata Direktur Penerbit Amerta Media, Tegar Roli A, Senin 19 Mei 2025.
Amerta Media, telah melayani penerbitan buku karya ilmiah, hingga monograf, dan membantu penerbitan lebih dari 1.500 karya akademik dan penelitian.
Buku terbitan oleh Amerta Media juga berkontribusi dalam kenaikan jabatan fungsional dosen di Indonesia.
Karena karya-karya tersebut diakui sebagai publikasi ilmiah yang sah.
Buku ini juga mengupas berbagai tantangan dan peluang yang dihadapi dalam dunia penerbitan
Termasuk pentingnya ISBN, hak cipta, dan distribusi buku yang dapat menjangkau audiens lebih luas.
“Serta memberikan wawasan mengenai pentingnya kualitas dalam setiap tahap penerbitan dan bagaimana sebuah penerbitan dapat mengubah perjalanan karir seorang akademisi,” katanya.
Selain itu, buku ini juga mengupas strategi pemanfaatan buku untuk pengembangan branding pribadi dan peningkatan penghasilan.
Para dosen dan peneliti yang menerbitkan buku melalui Amerta Media berharap tidak hanya dapat meningkatkan poin KUM untuk kenaikan jabatan
Tetapi juga dapat mengoptimalkan potensi karya mereka di pasar yang lebih luas.
Sebagai penerbit yang fokus pada kualitas dan profesionalisme, Amerta Media selalu memastikan setiap buku memiliki standar yang tinggi, baik dari sisi konten maupun desain.
Dengan 5 tahun pengalaman, Amerta Media terus berkomitmen untuk mendukung perkembangan literasi di Indonesia, membantu para penulis dan akademisi untuk mewujudkan karya-karya mereka.
“Sekaligus menjadi bukti bahwa Amerta Media terus berinovasi dan berkembang. Tidak hanya sebagai penerbit buku, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam dunia literasi dan Pendidikan,” katanya.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News