- Mencari kayu bakar di tepi hutan,
- Lelah kaki menuju jalan mendaki;
- Kesabaranmu sungguh menenangkan,
- Membawa hatiku rindu tiada henti.
- Anak nelayan berlayar ke samudera,
- Membawa jala mencari ikan;
- Hati ikhlas engkau tawarkan segera,
- Cintaku padamu tidak pernah pudar.
- Mendengar azan segera ke masjid,
- Mengambil air wudu membersihkan diri;
- Sejuk hatiku melihatmu berkhidmat,
- Bidadari surga sungguh engkau tiru.
- Air mata mengalir saat berdoa,
- Meminta ampunan kepada Yang Kuasa;
- Tutur katamu selalu menjaga,
- Membuat hatiku terpaut selamanya.
- Membaca Al-Qur’an mendapat pahala,
- Khatam juz amma terasa damai;
- Semoga Allah mempersatukan kita,
- Menjalani cinta di bawah naungan nilai.
Semoga setiap bait pantun ini melukiskan ketulusan hati dan mengukir senyum di wajahmu.
Pasti semuanya menaruh harapan bahwa hubungan ini kelak berlandaskan pada rida Allah, tumbuh subur bersama dalam ketaatan dan kasih sayang, seperti doa yang selalu kita panjatkan.
Cinta yang sejati bukan hanya tentang perasaan, namun tentang komitmen bersama meraih surga.
Harapannya selalu saling mendukung dalam kebaikan, saling mengingatkan dalam kebenaran, hingga akhir hayat nanti.

Awali dengan kepedulian, niscaya akan menjadi gagasan dalam menulis







