TABLOIDELEMEN.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga mengajak 500 anak SD untuk mengikuti Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun, di Alun-alun Purbalingga, Sabtu 29 Oktober 2022
Kegiatan ini merupakan dalam rangka Memperingati Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia yang jatuh pada tanggal 15 Oktober dan Hari Kesehatan Nasional tanggal 12 November.
Selain Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun juga diselenggarakan Gerakan Memasyarakatkan Hidup Sehat (Germas) bersama para kader kesehatan di Purbalingga yang diawali dengan senam bersama.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga dr Jusi Febrianto MPH mengungkapkan cuci tangan pakai sabun merupakan salah satu pilar dari sanitasi total berbasis masyarakat.
“Kita mengupayakan bagaimana memasyarakatkan dan mengubah perilaku masyarakat apabila mau menjamah makanan, sesudah BAB dan sesudah melakukan sesuatu yang menyebabkan kotor itu selalu cuci tangan pakai sabun,” kata dr Jusi.
Disamping bertujuan memasyarakatkan kebiasaan cuci tangan pakai sabun, juga mengajarkan teknik mencuci yang benar.
Ancaman kesehatan yang bisa terjadi jika tidak membiasakan cuci tangan pakai sabun usai banyak menyentuh benda-benda yang tidak terjamin kebersihannya.
“Kalau misalnya tidak cuci tangan pakai sabun maka makanan bisa tercemar virus atau bakteri bisa ikut termakan dan anak itu jadi sakit,” katanya
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, Germas merupakan program Pemkab Purbalingga untuk mengkampanyekan langkah-langkah kecil yang tidak bisa disepelekan agar bisa hidup sehat.
“Ibu-ibu, kader-kader, saya ini tidak bosan-bosannya mengingatkan agar masyarakat Kabupaten Purbalingga untuk melaksanakan langkah-langkah Germas, apalagi Covid belum selesai, belum hilang 100% dari Purbalingga,” katanya.
Langkah-langkah Germas itu, yakni Pertama, rajin olah raga; Kedua, makan buah dan sayur; Ketiga, tidak merokok; Keempat, rutin cek kesehatan; Kelima, istirahat yang cukup.

Bagi saya yang juga seorang ibu rumah tangga, menulis dapat dijadikan media terapi. Berbagi cerita, mengungkapkan emosi, meredakan stres, dan melepaskan kebosanan.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News