Sebanyak 5 orang dosen mendaftar bakal calon Rektor Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto periode 2022-2026.
Hal itu disampaikan Ketua Panitia Pemilihan Rektor Unsoed, Isdy Sulityo dalam keterangan pers yang diterima tabloidelemen.com, Rabu (29 Desember 2021).
“Sampai dengan penutupan pendaftaran pada Senin (27 Desember 2021). pukul 16:00 WIB total ada lima orang yang mendaftar bakal calon rektor,” kata Isdy Sulityo yang juga Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Unsoed.
Kelima orang itu adalah Norman Arie Prayogo, Prof. Totok Agung Dwi Haryanto, V Prihananto, Prof. Ade Maman Suherman, dan Prof. Akhmad Sodiq.
Setelah menerima berkas pendaftaran dari total lima pendaftaran, selanjutnya panitia pemilihan rektor akan melakukan seleksi administrasi.
Pada seleksi administrasi juga termasuk tes kesehatan sebagai salah satu syarat pendaftaran. Nantinya hasil penjaringan bakal calon rektor ini akan ditetapkan pada 7 Januari 2022 melalui rapat senat tertutup
“Setelah ditetapkan bakal calon hasil penjaringan pada 7 Januari 2022, maka proses pemilihan rektor akan dilanjutkan dengan pemaparan visi dan misi maupun program kerja dari bakal calon rektor yang akan dilaksanakan pada 20 Januari 2022,” katanya.
Ia menjelaskan, tahapan selanjutnya adalah pemaparan visi misi dan program kerja. Kemudian akan dilanjutkan dengan pemilihan dan penetapan 3 calon rektor dalam rapat senat tertutup pada tanggal yang sama.
“Dari ketiga calon rektor inilah yang nantinya akan dipilih Senat dan Mendikbud Ristek yang rencananya akan dilaksanakan pada April 2022,” katanya.
Ketua Umum Keluarga Alumni Unsoed (KAUnsoed), Astera Primanto Bhakti berharap agar Rektor Unsoed di masa yang akan datang dapat memenuhi tantangan.
Yakni tidak hanya memiliki visioner tetapi juga mampu membawa Unsoed menjadi lembaga pengembangan sumber daya manusia yang kompetitif dan masuk dalam ranking 500-an dunia.
“Hal ini harus menjadi Key Performance Indikator bagi pejabatnya dan juga memiliki milestone yang jelas dalam mencapainya,” katanya.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News