Misalnya, peserta diajak untuk menyanyikan yel yel, tepuk tepuk, adanya diskusi kelompok, penugasan saat materi, presentasi dan masih banyak lagi metode mengajar lainnya yang ini akan sangat bagus ketika diaplikasikan di masing masing Kwartir Cabang.
“Sehingga peserta tidak merasa bosan saat mengikuti materi,” kata Kak Ginanjar.
Nantinya lanjutnya, setelah mengikuti kegiatan ini, peserta akan melaksanakan Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang telah disusun agar bisa mendapatkan Naratama Dasar.

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update artikel lainnya di Google News