140 Siswa Eligible SMA Negeri Bukateja Gagal Ikut SNBP

Sebanyak 140 siswa SMA Negeri Bukateja Kabupaten Purbalingga yang memenuhi syarat (eligible), belum berutung mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.
Sebanyak 140 siswa SMA Negeri Bukateja Kabupaten Purbalingga yang memenuhi syarat (eligible), belum berutung mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.

TABLOIDELEMEN.com – Sebanyak 140 siswa SMA Negeri Bukateja Kabupaten Purbalingga yang memenuhi syarat (eligible), belum beruntung mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.

Padahal SMA Negeri Bukateja yang berakreditasi A mempunyai kuota 40 persen siswa eligible dari jumlah 340 siswa kelas12.

Hal itu terjadi karena kelalaian pihak sekolah dalam pengisian data pada Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) yang sepenuhnya menjadi tugas dan tanggung jawab pihak sekolah.

Bacaan Lainnya
Montage dibuat

PDSS merupakan sistem paling utama untuk menginput data siswa sesuai kuota ketersediaan untuk menentukan pilihan jurusan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur prestasi.

Proses pengisian PDSS memiliki empat tahap, yakni registrasi sekolah, pengisian data siswa, pengisian kurikulum, dan unggah nilai siswa.

“Semua usaha kami selama lima semester terasa sia-sia. Mimpi kami ikut SNBP terpaksa tidak dapat terwujud,” kata Helmi Nur Arifudin, siswa eligible dari kelas 12.3, Rabu 5 Februari 2025

Bagi Helmi, SNBP bukan sekadar jalur masuk perguruan tinggi, melainkan satu-satunya kesempatan untuk melanjutkan pendidikan tanpa terbebani biaya.

Gagal Ikut SNBP

Vivia Aqla Anya Safii, yang juga siswa eligible dari kelas 12.3 mengaku kecewa karena persiapan untuk meraih nilai baik sebagai persyaratan ikut SNBP sejak semester 1 hingga 5 kini sirna.

“Kami kecewa karena pihak sekolah tidak selesai mendaftarkan 140 siswa eligible untuk ikut SNBP,” katanya.

“Perjuangan sejak kelas 1 hingga kelas 3 untuk mendapatkan nilai baik agar dapat masuk Universitas Airlangga melalui jalur prestasi kini sirna,” katanya lirih.

Ragila Budiastuti, siswa eligible kelas 12.3 yang ingin melanjutkan ke Faklutas Teknik Kimia Universitas Diponegoro dengan menahan tangis mengungkapkan kekecewaannya.

“Bicara soal mimpi dan harapan yang sudah di depan mata. Tapi karena kelalaian sekolah yang seharusnya tidak menjadi penghalang bagi kami untuk mendapat mimpi itu,” kata Ragila.

Nadiah Zuhrotun Nafisah mengatakan hal yang sama, bahwa kenyataan yang sedang terjadi ini sangat berat bagi 140 siswa eligible.

“Berat bagi saya dan teman-teman. Saya hanya bisa berdiam menahan kecewa. Tidak berani bercerita kepada Bapak dan Ibu,” tuturnya pelan.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Bukateja, Purwito, belum memberikan pernyataan resmi terkait masalah ini.

 

 

Pos terkait

Montage dibuat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *